Purbalingga, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menjajaki kerja sama dengan tim Teknologi dan Informatika (TI) BNI 46 Yogyakarta untuk mengembangkan smart city. Ini adalah sebuah program kota pintar berbasis teknologi komunikasi dan informasi sebagai penunjang pelayanan publik.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, Eko Nugroho, mengatakan, sampai 2023 Purbalingga ditargetkan mampu menjadi kabupaten smart city. Tahapan menuju smart city ini akan dilaksanakan sesuai dengan masterplan yang telah dibuat.
Lewat kerja sama itu, dia berharap tim TI BNI 46 bisa memberikan masukan dan membuat progres smart city semakin baik. Dengan demikian, smart city di Kabupaten Purbalingga bisa terwujud lebih cepat.
“Ada hal-hal yang perlu kita gabungkan. Program-program yang terkait dengan program digital ini kita sesuaikan dengan para ahli yang memberikan nasehat kepada kita,” katanya, dalam keterangannya yang disampaikan kepada Gatra.com Sabtu (15/6).
Dia menyampaikan bahwa tim TI Kominfo Purbalingga telah membuat tahapan menuju smart city. Kemudian beberapa hal yang belum direncanakan dalam tahapan baik tahapan dasar dan tahapan lanjutan sampai di tahun 2023 akan disesuaikan dengan rencana pengembangan teknologi informasi.
Sementara itu, Kepala BNI Cabang Purbalingga, Antonius Eko Hariwiyoto, mengemukakan bahwa BNI sudah menggarap smart city di beberapa wilayah, seperti Bandung, Makassar, dan Surakarta.
Menurut dia, pengembangan smart city disesuaikan dengan kondisi daerah yang bersangkutan. Karena itu, program yang sudah berjalan di sebuah daerah tidak akan dihapus. Pengembangan hanya bersifat melengkapi dengan membikin program-program yang belum ada.
“Artinya disesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing seperti di beberapa kota seperti Makasar akan berbeda dengan di Solo dan Solo tentu berbeda dari Banyumas, dan sebagainya,” ucap Antonius.
Dia mengemukakan, kini Pemkab dan BNI 46 tengah saling menjajaki kemungkinan kerja sama. Kedua tim TI juga tengah mempelajari hal-hal yang perlu dilakukan untuk mempercepat terwujudnya smart city.
“Dari dua tim sudah dibentuk sudah komunikasi nanti kita diskusikan mana yang ada kita perkuat dan yang belum ada kita tambahkan sehingga intinya bisa jadi terpadu dan bisa berguna bagi masyarakat Purbalingga,” ujarnya.