Banjarnegara, Gatra.com – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, memutuskan untuk menjemput Lina (16) gadis asal sebuah desa di Banjarnegara yang didiganosis menderita gangguan kejiwaan, psikotik. Hampir setahun, gadis belia itu dikurung di rumahnya.
Sebelumnya, pada Senin (10/6) lalu, Budhi mengunjungi rumah orang tua Lina untuk melihat kondisi yang bersangkutan, Ia lantas menugasi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memverifikasi data-data dan melakukan asesmen dengan keluarganya.
Kepada keluarga gadis itu, Sarwono menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menaruh perhatian pada masalah yang tengah dihadapi mereka. Dan Pemkab berkeinginan membantu pengobatan.
Bupati tiba di rumah keluarga Lina didampingi Kapala Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan tim Jamkesda Banjarnegara. “Ananda Lina adalah warga saya. Kami mendengar keluarga ini dan Ananda Lina sedang mengalami masalah ini, maka kami datang untuk membantu pengobatannya,” ucap Budhi, dalam keketerangannya yang disampaikan kepada Gatra.com, Jumat (14/6) malam.
Setelah menjemput Lina, tim lantas membawanya ke RSJ Prof Soerojo, Magelang. Pengobatannya ditanggung oleh Jamkesda Banjarnegara dan di bawah koordinasi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Banjarnegara.
“Yang penting, hari ini juga, kita antar ke Magelang untuk pengobatan. Yang penting diobati dulu, untuk pemulilhan dan kelanjutannya pikir keri (belakangan),” katanya.
Budhi yakin, Lina itu akan segera sembuh. Sebab, sebelumnya ada penderita psikotik dengan gejala lebih parah yang juga bisa disembuhkan. “Insyaallah cepat pulih, karena di tempat saya ada yang semula jauh lebih memprihatinkan keadaannya. Sekarang, alhamdulillah sudah baik,” ucap Budhi, optimistis.
Ayah Lina, Ratman, menuturkan, sebelumnya kondisi Lina, sebagaimana pada umumnya remaja seusianya yang rajin bersekolah. Bahkan, Lina dikenal pandai mengaji. Namun, sekitar setahun lalu, Lina sakit. Bahkan pernah tak sadarkan diri. Belakangan, setelah sembuh, perilaku Lina berubah. Terkadang, Lina pergi tanpa pamit. Tindakannya pun tak terkontrol.
“Awalnya sakit dan pernah tidak sadar. Tidak tahu kenapa kok jadi seperti ini,” kata Ratman.
Pada satu saat, terkadang Lina bertindak yang membahayakan dirinya. Pada kesempatan lain, ia bahkan sampai membahayakan orang lain. Sebab itu, keluarga akhirnya memutuskan untuk mengurung Lina. Ia tak lagi diperbolehkan keluar rumah.
“Tidak ada maksud lain, semua untuk kebaikan dan keselamatan anak saya. Supaya tidak melarikan diri yang justru membahayakan dirinya dan bisa meresahkan warga,” tutur Ratman.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ahmad Setiawan, menjelaskan, psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau dan aneh. “Kita doakan bersama semoga Andanda bisa sembuh. Masih sangat muda dan masa depannya masih panjang,” katanya.