Banjarnegara, Gatra.com – Tanaman refugia sudah lama dikenal sebagai tanaman pengendali hama. Di beberapa daerah, petani menanam berjenis-jenis refugia untuk melindungi tanaman utamanya.
Salah satunya di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Di sini, petani dan pemerintah desa menanam refugia jenis celosia kuning dan merah di pinggiran sawah.
Celosia yang dikenal warga sebagai bunga Jengger Ayam itu kini mengubah wajah tanah bengkok yang semula pekarangan biasa menjadi taman bunga nan memesona. Lokasi taman yang berada di pinggir sawah, sekaligus sebagai taman bungan penangkal serangan hama-hama tanaman padi. Begitu tanaman mulai berbunga, mendadak sontak, taman pinggir sawah ini ramai dikunjungi warga sekitar.
Kepala Desa Gumiang, Arif Kurniawan, mengatakan, taman bunga refugia itu dibangun sekaligus sebagai tempat rekreasi keluarga. Seluruhnya merupakan ide masyarakat setempat. Dan kini, seturut berbunganya jengger ayam, taman celosia itu sering dikunjungi banyak remaja, orang dewasa dan jadi tempat bermain anak-anak.
"Pengunjung senang, perekonomian hidup, dan anak-anak terhindar dari setiap hari bermain HP," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Di luar fungsi utamanya untuk menciptakan ekosistem predator hama, refugia begitu sedap dipandang. Bunga warna-warni membuat persawahan jadi ceria. Mereka memadukan konsep tanaman pengendali hama, sekaligus untuk membangkitkan wisata desa.
Arif mengemukakan, untuk mempercantik taman, pengelola juga membangun replika kincir angin khas Negeri Tulip, Belanda. Benar saja, banyak pengunjung yang kepincut dengan keberadaan kincir angin itu dan menjadikannya sebagai latar berswafoto.
Taman ini juga tak mengabaikan sisi edukasi. Di beberapa titik taman terpasang plang berisi kata-kata mutiara yang sarat makna. Lebih dari itu, konsep wisata ini mengarah ke wisata edukasi pertanian dan perikanan. Pengunjung bisa mempelajari efektivitas refugia untuk mengendalikan hama. Terlebih, banyak pengunjung yang merupakan keluarga petani. Di tempat ini, mereka bakal belajar mengendalikan hama dengan cara ramah lingkungan.
Pengembangan taman refugia rupanya tak hanya berhenti di situ. Rencananya, pengelola taman akan mengembangkan wisata alam, berupa outbond. “Akan dikembangkan outbond, kolam renang, perahu dan hiburan lainnya yang murni konsepnya dari masyarakat," katanya.