Medan, Gatra.com - Pelaksanaan ujian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMA di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) amburadul. Penyebabnya adalah server yang eror. Alhasil, sebanyak 2.214 peserta di 59 sekolah terpaksa mengikuti ujian susulan yang rencananya akan dilakukan Sabtu 15 Juni 2019.
Ketua PPDB 2019 Sumut, Ruslan mengatakan ada kesalahan pada server sehingga komputer yang dihubungkan secara online ke server inernet tidak link. "Sekitar 30 menit pelaksanaan ujian dilangsungkan, kami mendapat banyak laporan dari cabangdinas pendidikan bahwa ada gangguan pada server di setiap sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara PPDB,” katanya, di Medan, Jumat (14/6).
Ia menyebutkan pada PPDB online 2019, terdapat dua jalur penerimaan. Pertama adalah jalur penerimaan siswa berdasarkan zonasi. Kedua, jalur penerimaan siswa berdasarkan prestasi. Jadwal PPDB berlangsung14-15 Juni 2019.
Baca Juga: PPDB SMP di Tanjungpinang Wajib Online, 700 Orang Bakal Tidak Tertampung
Kata dia, untuk jalur prestasi diambil dari total 10% dari jumlah siswa yang diterima di setiap sekolah. Sedangkan jumlah pendaftar ujian PPDB online mencapai 3.840 orang yang tersebar di 59 sekolah.
Untuk mengetahui server yang saat ini belum pulih, lanjut Ruslan, pihaknya masih menunggu laporan dari seluruh cabang dinas pendidikan. Setelah itu, katanya, akan dibahas oleh setiap kacab dinas pendidikan yang ada di seluruh kabupaten/kota. "Kami juga mengumumkan dan menyurati kacab dinas pendidikan bahwa adanya penundaan ujian PPBD sesi 1 dan 2. Begitu juga jadwal ulang ujiannya yang sudah diumumkan ke website peserta. Ini dilakukan agar tidak ada salah informasi bagi peserta yang pada sesi satu dan dua mengalami gangguan," katanya.
Baca Juga: Dianggap Rugikan Siswa Berprestasi, Ganjar Usulkan Perubahan Zonasi PPDB SMAN
Untuk sesi pertama, lanjut Ruslan, tercatat ada 1.210 peserta dan sesi 2 sebanyak 1.004 siswa. Jadi total peserta untuk sesi 1 dan 2 yang ujiannya mengalami hambatan tercatat 2.214 peserta. Saat ini, katanya, seleksi PPDB 2019 dilaksanakan sampai 4 sesi atau gelombang. Untuk gelombang ketiga, kata Ruslan, pelaksanaannya diikuti 606 peserta dan sesi keempat 302 peserta. “Sesi ketiga berdasar laporan ada sekolah penyelenggara yang mengalami gangguan server, ada juga yang sudah lancer. Namun untuk sesi keempat, semuanya lancer,” ujarnya.
Setelah ini, pihaknya akan melakukan kajian secara teknis dan evaluasi dalam pelaksanaan PPDB 2019. Penggunaan system digital, katanya, juga baru dilaksanakan pada tahun ini. Ia memperkirakan ada kelebihan atau keberatan penggunaan. “Bisa saja pada sesi pertama dan kedua, penggunaannya terlalu banyak. Jadi server terlalu berat. Karena pada sesi keempat, pelaksanaannya sudah lancar,” ujarnya.