Home Kesehatan Diduga Mengandung B3, Puluhan Kontainer Limbah Asal Eropa Dibongkar Tim Gabungan di Batam

Diduga Mengandung B3, Puluhan Kontainer Limbah Asal Eropa Dibongkar Tim Gabungan di Batam

Batam, Gatra.com - Separuh dari 65 kontainer berisi limbah plastik dari Amerika Serikat dan Eropa disegel petugas setelah barang-barang yang datang secara bertahap sejak awal Mei 2019 di Pelabuhan Bongkar Muat, Batu Ampar, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu diduga mengandung limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Adalah tim gabungan yang terdiri dari Kementerian Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam dan Kantor Pelayanan Umum (KPU) Bea Cukai Batam yang membuka satu persatu kontainer itu untuk diperiksa isinya. Pantauan Gatra.com Jumat (14/6), sejumlah sampel diambil tim gabungan untuk diperiksa di laboratorium. 

Kepala DLH Kota Batam, Herman Rozi, mengatakan kalau pemeriksaan ini dilakukan lantaran ada indikasi limbah yang diimpor dari luar negeri oleh empat perusahaan di Batam untuk didaur ulang, mengandung B3. 

Adapun empat perusahaan pengimpor itu kata Herman antara lain PT Royal Citra, PT Wira Raja Plastikindo, PT Tanindo dan PT Hok Thai.  Semuanya beroprasi di sejumlah lokasi di Kota Batam. 

“Ini baru pemeriksaan awal, temuan di lapangan memang ada dugaan limbah B3 di sejumlah kontainer itu. Namun jenisnya belum bisa kita pastikan. Makanya untuk memastikan, kami akan uji sampel itu di laboraturium,” katanya. 

Terkait izin keempat perusahaan tadi, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe B Batam, Susila Brata, mengatakan, izin impor perusahaan sudah sesuai prosedur dan dokumen lengkap. Itulah makanya limbah itu bisa masuk ke Batam. 

“Keseluruhan kontainer berisi limbah plastik itu sudah melengkapi data. Memang ada beberapa jenis barang impor itu memenuhi kriteria dan ada juga yang tidak memenuhi kriteria. Kalau untuk dokumen, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Ketentuan Impor Limbah,” katanya. 

569