Jakarta, Gatra.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cenderung terkoreksi pada level 6250,26 atau setara 0,36%, dengan pergerakan up to down. Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal maupun internal
“Posisi cadangan devisa Indonesia mencatatkan penurunan akhir Mei 2019 sebesar US$4 miliar karena kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas,” kata Analis Valibury Sekuritas Indonesia, Suryo N, dihubungi Gatra.com pada Jumat (15/6).
Sedangkan untuk faktor eksternal, adanya penurunan disebabkan oleh laporan investasi dunia 2019 yang menurun, hal ini kemungkinan besar membayangi perekonomi dunia. Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Marcon dalam pidatonya yang menyebutkan dunia akan memasuki krisis perang dan berada di ambang perang. Besarnya dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China ke perekonomian dunia.
Baca juga: Dampak Sidang MK, Pergerakan IHSG Terpantau Menurun Siang Ini
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah pada 2020 Berkisar di Rp13.900-Rp14.300
Selain itu, “Harga minyak WTI yang tergelincir ke level US$52.11 per barel yang sebelumnya diprediksi meroket pascameningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” ujar Analis Reliance Indonesia, Lanjar Nafi.
Kamis emarin (13/4), IHSG juga ditutup cenderung terkoreksi ke level 6273.08, dengan sektor yang menopang agar tidak terjadi pelemahan signifikan ialah Infrastruktur.
Analis Reliance Indonesia, Kornelis Wicaksono, mengatakan, infrastruktur menjadi penopang karena perusahaan-perusahaan tersebut mengoperasikan aset tetap seperti jalan raya, sistem pipa gas, dan pabrik.