Mataram, Gatra.com - Berdasarkan hasil penilaian UNESCO, kawasan Saleh Moyo dan Gunung Tambora (Samota) di Pulau Sumbawa resmi ditetapkan sebagai cagar biosfer yang dilindungi bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Sebelumnya Unesco juga menetapkan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebagai geopark dunia.
“Cagar biosfer merupakan satu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan,” kata Wagub NTB, Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Jumat (14/6).
Rohmi menjelaskan, kawasan Samota sebagai salah satu cagar biosfer, akan menjadi bagian dari jaringan dunia untuk cagar biosfer. Peresmian akan dilakukan dalam agenda The International Coordinating Council of The Man, And The Biosphere Programme, UNESCO, di Paris, pada 17–21 Juni 2019 mendatang.
Menurut mantan Ketua DPRD Lombok Timur ini, ditetapkannya kawasan Samota sebagai salah satu cagar biosfer diharapkan nantinya menjadi bagian dari jaringan dunia untuk cagar biosfer.
Wagub menilai, keberhasilan yang dicapai dalam mendorong penetapan Samota sebagai cagar biosfer ini, berkat dukungan banyak pihak, mulai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Komite Program Nasional MAB chapter Indonesia, jajaran Pemprov NTB, Pemkab Dompu, Bima dan Sumbawa.
Rohmi menyatakan, setelah Samota ditetapkan sebagai cagar biosfer, tugas pemerintah bersama masyarakat bisa menjaga kelestarian kawasan tersebut, jangan sampai terjadi pengerusakan.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ridwan Syah mengatakan, Samota berada di antara bukit dan pegunungan yang di dalamnya terdapat berbagai flora dan fauna yang dilindungi.
Keberadaannya memberikan manfaat kepada NTB dalam rangka melindungi sumber alam dan mempercepat kesejateraan ekonomi dan sosial, terutama sekitar kawasan.
“Samota juga merupakan lokasi dari Gunung Tambora yang diketahui pernah menjadi salah satu erupsi volcano terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Memfasilitasi dan mempercepat pemerintah daerah dalam upaya mencapai SDGs di daerah masing–masing,” ujarnya.
“Rinjani dan Samota akan menjadi tuan rumah 13rd South East Biosphere Reserve Network tahun depan. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi NTB dengan mendatangkan wisatawan” katanya.