Jakarta, Gatra.com - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Asep Adi Saputra mengatakan tim investigasi yang dibentuk Polri saat ini tengah mendalami kericuhan dalam aksi 21-22 Mei. Tim ini pun berencana akan melakukan kolaborasi bersama instansi pemerintah untuk menguak kasus tersebut.
"Kita bekerja sama secara pararel dan berdialog dengan Ombudsman, dengan Komnas HAM dan Kompolnas. Untuk apa? Kita saling berkoordinasi, merekonsiliasi data. Dalam arti apa yang ditemukan oleh kita saat ini (data) masih bersifat sementara dan apa yang ditemukan oleh teman-teman Ombudsman, dari Kompolnas dan Komnas HAM itu kita rekonsiliasi, sehingga datanya menjadi satu," kata Asep, di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Jumat (14/6).
Asep mengatakan, upaya yang dilakukan itu adalah bentuk transparansi. Sebab, masyarakat menginginkan kasus yang telah menewaskan sembilan orang tersebut diungkap secara jujur apa adanya.
"Upaya ini merupakan bagian dari transparansi kepolisian. Bagaimana kita menginvestagasi kasus 21-22 Mei lalu. Karena ini adalah akuntabilitas kerja Polri kepada masyarakat, yang tentunya saat ini masih menunggu bagaimana peristiwa itu terjadi dan mengakibatkan korban meninggal. Saat ini kita menduganya adalah sebagai bagian daripada perusuh," tambah Asep.
Sebelumnya, Asep memang berharap lembaga seperti Kompolnas, Ombudsman dan Komnas HAM memberikan dukungan dalam upaya tim investigasi yang dibentuk Kapolri, untuk menuntaskan kasus tewasnya sembilan korban tersebut.
"Diharapkan sebuah kerja sama, selain dari lembaga yang yang ada, juga masyarakat diharapkan memberikan keterangan. Intinya tim investigasi gabungan sedang bekerja keras untuk menemukan bukti itu," katanya Rabu lalu.
"Karena begini, tidak secara keseluruhan kita mengetahui dimana TKP terjadinya hal yang menyebabkan (sembilan orang) meninggal dunia tersebut," katanya.