Pati, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Pati memberikan bantuan pengobatan kepada korban ledakan mercon bumbung. Korban itu adalah Moh Khoirul Muhaimin (10), bocah kelas 4 SD yang tinggal di Desa Karangrejo RT 4 RW 1 Kecamatan Pucakwangi. Insiden ledakan mercon bumbung itu sempat viral di media sosial.
Bupati Pati, Haryanto, menyatakan bahwa insiden yang sedang viral diperbincangkan di media sosial tersebut tidak ada unsur kesengajaan. "Kami sudah komunikasi dengan pihak desa setempat, dan Kadesnya menyatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden itu", kata Haryanto saat diwawancarai Gatra.com pada (13/6) siang di ruang kerjanya.
Menurut Bupati, ketiga anak yang bermain mercon bumbung itu berteman baik. Mereka sering bermain bersama. "Jadi, yang penting sekarang kita tidak usah saling menyalahkan, apalagi membesar-besarkan masalah. Kita harus segera mencari solusi," ujarnya.
Bupati secara langsung memberikan intruksi kepada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi agar pengobatan korban dapat segera difasilitasi dan dibantu Pemkab.
Hal itu dilakukan lantaran orang tua Khoirul yang hanya seorang kuli bangunan baru mendaftar BPJS saat anaknya dirawat di rumah sakit. Padahal, biaya pengobatan di rumah sakit sudah lebih dari Rp23 juta. Itu belum termasuk biaya tambahan serta biaya operasi. Padahal BPJS-nya belum aktif karena baru didaftarkan.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, kejadian bermula saat ibu Khoirul mendapati putranya mengalami luka bakar yang cukup serius di seluruh muka dan beberapa bagian tubuhnya seusai bermain mercon bumbung bersama kedua rekannya.
Orang tua Khoirul, Masruin (45) dan Khusnah (39), kemudian membawanya ke Rumah Sakit Budi Agung Juwana, yang kemudian merujuknya ke RSUD Soewondo Pati. Namun, karena luka bakar parah, akhirnya langsung dirujuk ke RSUP Kariyadi, Semarang. Khoirul pun dioperasi dan kondisinya sempat kritis di ruang ICU khusus anak-anak.