Semarang, Gatra.com - Kota Lama Semarang mempunyai kejayaan pada zamannya. Pada masa kolonial, terdapat bangunan yang sudah menggunakan teknologi lift untuk menaiki lantai demi lantai. Bangunan tersebut berada di Jalan Letjend Suprapto Nomor 23-25 Kota Lama Semarang. Sekarang tempat itu dipakai sebagai kantor PT Asuransi Jiwasraya.
Lift buatan Otis Evalator Company tahun 1912 tersebut digunakan untuk akses naik-turun gedung tiga lantai yang dibangun pada 1916. Bentuknya, jangan dibayangkan seperti lift saat ini. Lift itu berbentuk seperti kurungan, dengan jeruji-jeruji besi berwarna hitam.
Ruangannya terlihat sangat sempit dengan kapasitas 750 lbs. Kalau dikonversi dalam kilogram kapasitas maksimal yaitu 340kg. Sayangnya lift tersebut sudah tidak bisa dioperasikan, hanya berhenti di lantai 2.
Beberapa waktu lalu, ada tim dari Otis Evalator Company yang datang untuk mengecek. Hasilnya, menurut Kabag Administrasi dan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Kanwil Semarang, Dadang Mardiana, lift tertua itu bisa diativasi lagi.
"Ini sudah rapuh, kalau dimasuki orang satu saja, kami takut liftnya anjlok. Biaya perbaikannya sangat mahal. Sampai miliaran. Untuk menurunkan lift agar tetap di lantai 1 saja, butuh ratusan juta," katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (14/6).
Dadang mengaku, ada banyak wisatawan yang berkunjung ke kantornya untuk melihat lift tertua di Indonesia itu."Sayangnya sudah tidak bisa digunakan," ujarnya.
Dari penelusuran berbagai sumber, gedung itu dulunya merupakan gedung asuransi pada masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Namanya De Nederlands Indies Leensverzeking dan Lifrente Maatshappij van 1859 (NILLMJ). Perusahaan asuransi jiwa dan tunjangan hidup itu pertama di Indonesia.
Pada 1957, gedung perusahaan tersebut dinasionalisasi. Baru pada 17 Desember 1960, perusahaan NILLMJ dinasionalisasi berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958, namanya berubah menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera.
Pengembangan dan perubahan terus dilakukan, baik melalui keputusan menteri maupun peraturan pemerintah, hingga akhirnya namanya menjadi PT Asuransi Jiwasraya.