Hong Kong, Gatra.com - Otoritas Rumah Sakit Hong Kong merilis pernyataan yang menglarifikasi rumor tentang kematian seorang pemrotes pada Kamis (14/6) seperti dilansir Channel News Asia (CNA).
Merujuk "rumor tak berdasar" yang beredar di media sosial, Otoritas Rumah Sakit mengatakan bahwa tidak ada pasien yang meninggal di antara korban terkait aktivitas protes yang dirawat di rumah sakit umum selama dua hari terakhir.
Baca juga: Ribuan Massa Turun ke Jalan Protes RUU Ekstradisi di Hong Kong
Pada Kamis pukul 10 malam waktu setempat, Otoritas Rumah Sakit mengatakan bahwa 81 korban (57 pria dan 24 wanita) terkait kegiatan protes dirawat di departemen Kecelakaan dan Gawat Darurat di 10 rumah sakit umum. Tiga pria dan dua wanita dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Ribuan demonstran turun ke jalan untuk memprotes usulan perubahan pada hukum ekstradisi Hong Kong yang akan memungkinkan orang dikirim ke daratan Tiongkok untuk diadili pertama kalinya.
Polisi Hong Kong telah menggunakan peluru karet, gas air mata, semprotan merica, dan pentungan untuk membubarkan kerumunan demonstran berpakaian hitam, kebanyakan dari mereka adalah kaum muda dan pelajar.
Baca juga: Protes Berujung Rusuh, Polisi Hong Kong Tembakkan Peluru Karet
Video-video viral para pemrotes yang dipukuli oleh polisi sejak itu telah diedarkan di media sosial.
Polisi menganggap penggunaan kekuatan mereka "perlu" untuk menangkis para pemrotes yang melempar batu bata dan batang logam. Namun, upaya represif tersebut menghadapi tuntutan brutal yang semakin meningkat ketika bentrokan terjadi.