New York, Gatra.com - Sebagai kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sekretaris Jenderal (Sekjen) António Guterres bekerja untuk memecahkan masalah-masalah paling sulit di dunia, mulai dari krisis kemanusiaan hingga terorisme internasional. Tetapi, ia menilai permasalahan perubahan iklim berbeda dari permasalahan yang lainnya.
Guterres mengatakan bahwa aksi terhadap perubahan iklim mungkin aksi kolektif terbesar jika dibandingkan permasalahan lain. Mantan Perdana Menteri Portugal tersebut menawarkan peluang yang tidak ada dalam masalah-masalah lainnya bagi sistem kebijakan PBB untuk membuktikan pengaruh organisasi tersebut di dunia.
"Perubahan iklim bagi saya, jelas merupakan area di mana PBB memiliki kewajiban untuk mengambil kepemimpinan global. Ini bukanlah sebuah masalah diplomasi, karena ini sangat penting bagi bumi. Kami memiliki kewajiban untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mencoba mendorong balik perubahan iklim," ucap Guterres dalam wawancara yang dilansir dari laman Time, Jumat (14/6).
Baca Juga: Pemerintah Belum Serius Menangani Isu Lingkungan
Guterres juga memandang bahwa di era informasi yang terbuka ini, terjadi sebuah pergeseran yang cukup signifikan di mana negara-negara dunia dalam fokus kebijakannya lebih terdorong oleh adanya opini publik. Menurutnya, saat ini hubungan langsung dengan kelompok masyarakat menjadi semakin penting dalam mempengaruhi keputusan politik suatu negara.
"Sebagai organisasi antarpemerintah, PBB memiliki kewajiban untuk berurusan langsung dengan pemerintah negara. Tetapi saat ini PBB juga memfokuskan waktunya untuk berurusan dengan kelompok yang secara progresif dapat mengubah opini publik sehingga bisa diikuti oleh kebijakan negara," tambahnya.