Jakarta, Gatra.com - Komisi I DPR akhirnya mengetok rancangan anggaran untuk Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) dengan pagu indikatif sebesar Rp1,1 Triliun dan anggaran tambahan sebesar Rp242 Miliar.
Direktur Utama TVRI Helmy Yahya menyebut bahwa dengan keterbatasan anggaran pagu indikatif tanpa tambahan anggaran, TVRI tidak bisa maksimal dalam melakukan siaran.
"Angaran Rp1,1 T hanya bisa mendanai siaran nasional 22 jam, siaran lokal 4 jam, dan harus Re-Run Program sebanyak 37% karena produksi program hanya mampu mengcover 63 % siaran. Padahal target kita siaran nasional 24 jam, siaran lokal 8 jam, lalu daerah wajib relay berita nasional dan stasiun daerah bisa bersiaran mandiri," kata Helmy Yahya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis (13/6).
Dengan tambahan anggaran sebesar 224 M TVRI, Helmy berharap bisa mengejar target tersebut dengan melakukan perbaikan dan menyiarkan program yang akan banyak disaksikan oleh pemirsa.
Helmy menyebut TVRI akan membeli hak siar untuk beberapa tayangan prioritas seperti Olimpiade Tokyo 2020 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, serta akan melaporkan Pilkada serentak dari 270 daerah di Indonesia.
Helmy menyebut, dari tambahan anggaran yang ada, Rp180 miliar digunakan untuk memproduksi acara dan siaran, yang menutup kekurangan dari program re-run dan akan disinergikan dengan program pemerintah.
"Kita akan siarkan kabar seputar Kawasan Ekonomi Khusus, 10 Bali baru, juga menyiarkan UMKM di seluruh Indonesia." kata Helmy.
"Tangging prioritas nasional total Rp141,8 miliar, Rp32,5 miliar untuk membeli hak siar Olimpiade Tokyo, Rp6,5 miliar untuk PON 2020, dan untuk upgrade peralatan stasiun siaran TV sebesar Rp102,8 miliar," ungkap Direktur Keuangan TVRI, Isnan Rahmanto.
Menanggapi pemaparan direksi TVRI, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Masyhari menanyakan terlebih dahulu persetujuan ke seluruh anggota komisi sebelum menghasilkan kesimpulan menyetujui tambahan anggaran dengan catatan TVRI bisa melakukan transformasi lebih baik.
"Jika TVRI mengusulkan anggaran tambahan akan kita dukung. Semua sepakat akan kita dukung dengan syarat semua fungsi dijalankan dengan baik dan tidak ada kegaduhan lagi, sehingga kita maju melangkah kedepan dengan langkah yang mantap. Jangan ada yang merasa terkekang," kata Kharis.