Sarolangun, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, menyatakan saat ini pihaknya kekurangan tenaga personel untuk mengisi pos Tim Reaksi Cepat (TRC), dalam menangani setiap bencana yang terjadi di daerah itu.
"Untuk mengisi pos wilayah yang rawan bencana saat ini, kita hanya memiliki 17 orang personel, tentunya hal itu sangat terbatas sekali. Idealnya personel TRC itu 30 orang jadi setiap regu dan pos titik rawan bisa 10 orang," kata kepala BPBD Sarolangun, Trianto, dikonfirmasi Gatra.com, Kamis (13/6).
Ia mengatakan, terhadap hal tersebut pihaknya belum bisa berbuat banyak, karena kesulitan untuk mengajukan tenaga honorer akibat terbentur oleh aturan tersendiri dari MenpanRB.
"Solusinya saat ini, kita minta bantu dengan BKPSDM untuk membantu tenaga lapangan, itupun kalau ada, kalau tidak kita cuma bisa gunakan personel yang ada, jujur saja kami merasa terbantu dengan kerjasama masyarakat, pihak TNI dan Polri. Kalau tidak kami sangat kerepotan ketika terjadi bencana," katanya.
Ia menyebut, terlebih lagi saat ini sudah mulai kembali memasuki musim hujan, agar masyarakat tetap waspada kemungkinan terjadi banjir dan longsor.
"Untuk itu kami meminta seluruh stakeholder dan warga untuk bekerjasama dengan kami agar cepat melapor jika terjadi kemungkinan bencana akan datang," ujarnya.
Begitu juga jika memasuki musim kemarau agar tidak mengolah lahan dengan cara membakar, karena secara aturan itu tidak dibenarkan.