Jakarta, Gatra.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi (PDTT) memiliki lima strategi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi desa. Strategi pertama menyasar peningkatan konektivitas antara desa dengan wilayah kota.
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo mengatakan, ekonomi dengan biaya tinggi yang selama ini terjadi disebabkan oleh konektivitas infrastruktur yang belum terbangun dengan baik. Agar sukses, kementeriannya akan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan 19 kementerian yang ada.
"Agar sasarannya bisa fokus dan lebih tepat sasaran," tegas Eko dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, (13/6).
Peningkatan usaha pascapanen komoditas pertanian menjadi strategi kedua Kemendes PDTT. Sebab, lanjut Eko, sekitar 10 juta hektar lahan pertanian masih terekspos dengan sarana pascapanen yang belum memadai.
"Kalu itu kita bisa perbaiki, itu akan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan yang pada akhirnya akan meningkatkan desa-desa mandiri dan desa-desa berkembang di Indonesia," paparnya.
Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa menjadi strategi ketiga yang perlu dikembangkan. Eko mengklaim telah mengirim 1000 pendamping desa, kepala desa, dan pengurus BUMDES untuk belajar di luar negeri untuk pengembangan desa.
Poin keempat adalah penguatan pariwisata desa dan terakhir adalah digitalisasi pedesaan.
"Dengan adanya palapa ring, semua desa diharapkan tahun ini mendapatkan internet, sehingga kita akan mempercepat digitalisasi pedesaan sehingga semua bisa dilaksanakan seperti e-goverment dan lainnya," demikian Eko.