Semarang, Gatra.com - Bila Anda berkunjung ke kota Semarang, khususnya di kawasan Kota Lama, jangan kaget kalau Anda bertemu dengan para remaja yang fasih menjelaskan banyak hal tentang detinasi wisata di kawasan yang dulu dikenal sebagai Little Netherland.
Mereka adalah para pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Semarang. Salah satu di antara mereka yang selalu siap menyertai kunjungan wisata Anda adalah Dea Ayu, mahasiswi salah satu perguruan tinggi pariwisata di Semarang. Dara berusia 21 tahun itu adalah anggota termuda HPI Kota Semarang.
Wanita kelahiran Semarang, 11 Juni ini, mengaku terjun sebagai pramuwisata karena mencintai dunia pariwisata. “Saya menyukai jalan-jalan menikmati pemandangan dan melihat sesuatu yang baru. Jadi pramuwisata ini selaras dengan hobi saya” kata Dea Ayu yang lebih dikenal sebagai Dea Kota Lama.
Menurut Dea, pekerjaan sebagai pramuwisata sangat mengasyikan karena bisa bertemu dan berinteraksi dengan tamu-tamu, baik asing maupun domestik, saat memandu dan menjelaskan berbagai hal yang terkait dengan pariwisata.
“Kami dituntut untuk mengetahui berbagai hal tentang wisata dan kelebihan yang ada di kota Semarang kepada para tamu, sehingga kami harus banyak belajar dan membaca agar tidak ketinggalan informasi” kata dara yang berparas cantik ini.
Dea mengatakan, sebagai generasi milenial dirinya merasa bangga bisa membantu industri pariwisata di kota Semarang agar lebih di kenal, tidak hanya di wilayah Jawa namun di Indonesia bahkan di tingkat Asia. “Kami tidak bosan-bosan membantu mempromosikan potensi wisata di Semarang melalui media sosial dan berbagi kepada sesama milenial” kata Dea.
Dea mengharapkan para milenial turut serta membantu dunia pariwisata dengan mengunggahnya melalui media sosial masing-masing. Dengan cara begitu mereka ikut membantu perputaran industri wisata di lingkungan sekitarnya.
“Dengan mengunggah di media sosial, akan berdampak dengan kunjungan wisata sehingga berpengaruh dengan industri wisata seperti kuliner, handycraft bahkan penginapan akan ikut bergeliat” kata Dea.
Dea juga berharap para milenial ikut membantu menjaga kebersihan lingkungan wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga kawasan wisata terjaga kebersihan dan kelestarianya.