Srinagar, Gatra.com - Sebuah serangan terhadap pasukan keamanan yang dilancarkan para militan di kota Kashmir, menyebabkan lima polisi paramiliter India tewas. Hal ini disampaikan oleh seorang perwira polisi senior pada Rabu (12/6) waktu setempat seperti dikutip Reuters.
Perwira tersebut juga mengatakan bahwa tiga paramiliter, seorang polisi setempat, dan seorang wanita pengamat terluka, dan seorang militan tewas ketika polisi membalas tembakan.
Serangan di kota Anantnag diklaim dilakukan oleh Al Umar Mujahideen, sebuah kelompok militan Islam yang berbasis di Kashmir. Serangan paling mematikan yang pernah dilakukan oleh kelompok tersebut adalah ketika seorang pembom bunuh diri menabrak mobil yang sarat bahan peledak ke dalam bus, menewaskan 40 polisi paramiliter pada Februari lalu.
Pemboman itu meningkatkan ketegangan antara negara tetangga yang punya nuklir, India dan Pakistan. DImana wilayah Khasmir merupakan bagian dari perbatasan dua negara tersebut yang memiliki penduduk mayoritas Muslim dan disengketakan antar keduanya.
Dalam keterangan secara terpisah, Kabinet Perdana Menteri Narendra Modi setuju untuk memperpanjang kekuasaan federal langsung atas negara bagian Jammu dan Kashmir.
Wilayah Himalaya secara langsung diperintah oleh New Delhi sejak 2018, setelah Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang merupakan asal Modi, mundur dari koalisi regional dan meminta pemerintah federal mengambil kendali.
Di sisi lain, Kashmir diklaim seluruhnya oleh Pakistan, dan pasukan India telah berjuang untuk memadamkan pemberontakan di sana selama beberapa dekade.
India menyalahkan Pakistan karena mengobarkan pemberontakan di satu-satunya negara berpenduduk mayoritas Muslim, sementara Pakistan mengatakan mereka hanya memberikan dukungan moral kepada pemberontak.