Jakarta, Gatra.com - Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan hingga saat ini masyarakat Indonesia khususnya di Ibu Kota masih menghasilkan sampah.
Namun tidak ada upaya yang signifikan untuk mengurangi sampah tersebut, tambahnya.
"Tercatat di Bantar Gebang, jumlah sampah yang masuk sejumlah 7.500 ton per hari. Bila diilustrasikan, sampah-sampah tersebut seperti Candi Borobudur," ujar Andono dalam diskusi mengenai Jakarta Less Waste Building and Restaurant Initiative 2019 di Jakarta Smart City (JSC) Hive, Kamis (13/6).
Andono mengatakan, jumlah sampah ini dikhawatirkan akan bertambah jumlahnya. Hal tersebut dikarenakan gaya hidup masyarakat yang sering mengonsumsi sesuatu secara tak terbatas.
"Berdasarkan data riset bersama dengan peneliti dan perguruan tinggi, sumber data sampah di Jakarta, 60% berasal dari pemukiman seperti rumah tangga, 29% berasal dari kawasan komersial (pusat pembelanjaan dan restoran), dan 11% bersumber dari fasilitas umum," ujarnya.
Sedangkan untuk komposisi sampah, Andono mengatakan 40%-50% merupakan sampah organik. Ia berharap masyarakat dapat melakukan pola less consume untuk mengurangi jumlah sampah.