Pekanbaru, Gatra.com - Hasil Pemilu legislatif 2019 di Kota Pekanbaru disinyalir akan kian melemahkan pengaruh Walikota Pekanbaru secara politis.
Menurut Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) yang digelar April 2019 lalu telah membuat pengaruh Partai Keadilan Sejaterah (PKS) menguat di Kota Pekanbaru.
"Secara politis dengan menguatnya PKS, maka pengaruh Pak Firdaus makin turun dan ada faktor Pak Ayat Cahyadi yang ikut tekerek," jelasnya kepada Gatra.com, Selasa (11/6).
PKS sendiri mengklaim meraih 8 kursi di DPRD Kota Pekanbaru. Raihan kursi tersebut merupakan yang terbanyak dibandingkan partai lain, sehingga Partai Dakwah ini otomatis akan menduduki kursi pimpinan DPRD Kota Pekanbaru.
Perubahan komposisi DPRD itu kata Aidil akan membikin Firdaus harus intens menjalin komunikasi dengan PKS. Cara tersebut merupakan pilihan rasional di saat pengaruh politis Firdaus yang melemah setelah juga tersingkir dari posisi Ketua DPC Partai Demokrat.
"Mau tidak mau Pak Firdaus musti melakukan konsolidasi dengan partai koalisi, terutama PKS. Itu penting untuk mengamankan jalanya pembahasan anggaran di DPRD Pekanbaru. Tapi pastinya PKS pada Oktober nanti, berbeda dengan PKS sebelumnya. Dulu mereka hanya 3 kursi, tapi nanti sudah 8 kursi, tentu Pak Firdaus harus mengakomodir kepentingan PKS lebih masif. Bagaimana pun daya tawar PKS meningkat," katanya.
Aidil yakin, PKS selaku mitra koalisi Firdaus akan menuntut hal lebih. Sebab PKS selama ini sangat militan memperjuangkan tuntutan konstituennya.