Los Angeles, Gatra.com - Seorang jaksa penuntut yang terlibat dalam kasus Central Park 5, mengatakan serial Netflix baru tentang hukuman pemerkosaan dan pembebasan lima anak berkulit hitam telah mencemarkan nama baiknya dengan informasi palsu tentang bagaimana kasus itu dibuka dan perannya di dalamnya.
Mantan jaksa Linda Fairstein, yang telah mendapat sorotan baru sejak debut serial ‘When They See Us’ pada 31 Mei, menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa (11/6) di Wall Street Journal bahwa serial dramatis tersebut begitu penuh dengan distorsi dan kepalsuan. Fairstein menyebut serial tersebut telah memfitnah dirinya.
Dkutip dari Reuters, seorang juru bicara Netflix mengatakan perusahaan itu tidak mengomentari pernyataan Fairstein. Serial yang terdiri dari empat bagian ini ditulis dan disutradarai oleh Ava DuVernay, sutradara film "A Wrinkle in Time" dan "Selma". Karakter Fairstein sendiri diperankan oleh aktris Felicity Huffman. Fairstein mengatakan DuVernay telah menulis sebuah narasi yang benar-benar salah yang melibatkan dalang jahat dan lima terdakwa palsu.
Baca Juga: RUU P-KS Banyak Cacat, Kementrian PPPA Didesak Libatkan Masyarakat Sipil Membahasnya
Kelima pria yang didakwa secara palsu, Kevin Richardson, Yusef Salaam, Antron McCray, Raymond Santana, dan Korey Wise masih berusia 14 hingga 16 tahun pada saat pemerkosaan 1989 dan mengaku mendapatkan interogasi polisi yang panjang. Poin yang menjadikan mereka tersangka karena korban berkulit putih dan mereka semuanya berkulit hitam atau Hispanik.
Masing-masing segera menarik pernyataan, bersikeras bahwa mereka telah mengakui kejahatan tersebut di bawah paksaan dari petugas polisi. Tetapi mereka semua dihukum dan menjalani hukuman penjara enam sampai 13 tahun. Seorang hakim membatalkan dakwaan mereka pada 2002 setelah seorang pria lain mengaku melakukan kejahatan dan tes DNA mengonfirmasi kesalahannya.
Fairstein memimpin unit kejahatan seks di kantor Kejaksaan Distrik Manhattan dari 1976 hingga 2002 dan kemudian menjadi novelis kejahatan terlaris. Setelah kritik terhadapnya dipasang di media sosial pekan lalu, Fairstein dan penerbitnya Dutton mengatakan mereka telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Fairstein juga telah mengundurkan diri dari berbagai dewan nirlaba.
"Penting bahwa orang-orang harus bertanggung jawab. Akan menjadi tragedi jika cerita ini dan penuturannya sampai pada seorang wanita yang dihukum karena apa yang dia lakukan, karena ini bukan tentang dia. Dia adalah bagian dari sistem yang tidak rusak, dibangun seperti ini. Sistem itu dibangun untuk menindas," sebut sang sutradara.