London, Gatra.com - Di akhir tahun 2019, Facebook diperkirakan akan menciptakan 500 jenis lapangan kerja baru di London. Sebanyak 100 lowongan akan difokuskan pada teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Sektor ini akan banyak bekerja pada sistem untuk mendeteksi dan menghapus konten berbahaya, akun palsu dan perilaku berbahaya.
Raksasa media sosial itu mengatakan akan mempekerjakan lebih dari 3.000 orang di London pada akhir tahun di tiga lokasi, termasuk pusat teknik baru di Soho, London pusat.
Facebook mengatakan London menjadi negara teknik terbesar di luar Amerika Serikat. Di London, sebanyak 1.800 orang bekerja di bidang teknologi dan rekayasa pada akhir tahun.
"Ratusan pekerjaan baru ini menunjukkan tidak hanya komitmen kami terhadap Inggris, tetapi juga tekad kami untuk secara pro aktif mendeteksi dan menghapus konten berbahaya," kata Wakil Presiden Facebook untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Nicola Mendelsohn saat acara London Tech Week, seperti yang dilaporkan Reuters, Rabu (12/6).
Meski berniat membuka lapangan pekerjaan secara masif, beberapa waktu lalu Facebook harus menghadapi kritik pedas dari para menteri keuangan anggota G20 atas tindakan menurunkan tagihan pajaknya dengan cara mencatatkan laba di negara-negara berpajak rendah, meskipun konsumen-konsumen mereka berada di negara lain.
Hingga akhirnya pada pekan lalu, para menteri keuangan anggota G20 secara resmi menyepakati aturan umum yang akan menutup celah hukum bagi Facebook untuk menurunkan tagihan pajak perusahaan.