London, Gatra.com - Nilai mata uang dolar AS melemah secara global pada Rabu (12/6) akibat ketegangan perdagangan antara negeri Paman Sam itu dengan Cina. Selain itu, ekepektasi adanya pemotongan suku bunga AS mengurangi permintaan investor untuk mata uang tersebut.
Dolar telah mengalami kemunduran setelah eskalasi terbaru perdagangan AS-Cina yang dikhawatirkan analisis dapat mendorong ekonomi global dalam resesi. Dibandingkan mata uang lainnya, dolar naik 0,1% lebih rendah namun lebih rendah dari yang dicapai dua serengah bulan lalu.
Analis senior di ActivTrades di London, Ricardo Evangelista mengatakan ini merupakan tantangan cukup berat bagi dolar. Ia menyampaikan bahwa penurunan dolar dapat merusak aliran ekonomi secara luas di pasar global.
“Dolar tergelincir sebanyak 0,2% terhadap mata uang poundsterling dan mengalami kerugian hingga hampir 1% di bulan ini. Dolar juga melemah terhadap mata uang Hong Kong yang meningkat menuju titik tengah dari kisaran perdagangan harian, karena lelang obligasi dan daftar besar di pasar saham lokal,” ujarnya dilansir dari Reuters.
Penurunan terhadap dollar juga terjadi ketika Presiden AS, Donald Trump menuduh Uni Eropa bahwa telah mendevaluasi mata uang tunggal zona euro. Trump juga memperbarui kebijakan moneternya yang menimbulkan kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan seluruh dunia mengalami peningkatan.
“Penurunan dolar bukan hanya terkait dengan perdagangan antara AS dan hina. Pada November mendatang, tarif otomatis akan menjadi fokus utama dengan Uni Eropa dan Jepang,” ujar Kepala Strategi Mata Uang Global Brown Brother, Harriman Win Thin.