Jakarta, Gatra.com - Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Asep Adi Saputra mengatakan saat ini Polri masih melakukan pendalaman terkait penyebab para korban meninggal dalam aksi demo 21-22 Mei yang berujung kerusuhan di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Karena begini, tidak secara keseluruhan kita mengetahui dimana TKP terjadinya hal yang menyebabkan (sembilan orang) meninggal dunia tersebut. Karena semuanya, korban-korban ini diduga pelaku aksi rusuh ini langsung diantarkan ke rumah sakit," katanya di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Rabu (12/5).
Proses investigasi ini dirasa sangat penting untuk melakukan tindak lanjut terkait korban dalam aksi 21-22 Mei lalu.
"Jadi kita menelusuri kembali dimana korban itu jatuh dan meninggal dunia. Ini menjadi penting sebagai titik awal penyelidikan kita, di mana kejadiannya, seperti apa peristiwanya, dan saksi-saksinya," tambah dia.
Asep pun berharap lembaga seperti Kompolnas, Ombudsman dan Komnas HAM memberikan dukungan dalam upaya tim investigasi yang dibentuk Kapolri untuk menuntaskan kasus tewasnya sembilan korban tersebut.
"Diharapkan sebuah kerja sama, selain dari lembaga yang tadi saya sebutkan, juga masyarakat diharapkan memberikan keterangan. Intinya tim investigasi gabungan sedang bekerja keras untuk menemukan bukti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. M. Iqbal pun mengkonfirmasi bahwa terdapat sembilan korban meninggal dunia dalam bentrokan aparat dan massa di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) lalu.
"Sembilan korban meninggal dunia kami duga dari perusuh penyerang. Saat ini sedang berproses," ujarnya di Kemenko Polhukam, Selasa (11/6).