Yogyakarta, Gatra.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta merangkul para seniman untuk menggelar pertunjukan di destinasi wisata Malioboro. Langkah ini untuk mendukung penerapan kawasan semi-pedestrian yang segera diujicoba.
Kepala Dinpar DIY, Singgih Raharjo mengatakan, semi-pedestrian Malioboro akan diisi dengan penampilan seni yang tidak bersifat massal. "Artinya dengan solo performance," katanya, saat ditemui di kantornya Rabu (12/6).
Penampilan solo para seniman ini telah diujicoba pada Jumat (31/5) malam silam. Sejumlah seniman menampilkan permainan musik di beberapa titik, seperti di pintu sebelah barat kompleks Kantor Gubernur Kepatihan dan kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
"Penampilan biasa saja, tidak pakai panggung. Kami ingin menunjukkan performance seniman Yogyakarta yang luar biasa dan selama ini belum punya panggung," ujarnya.
Menurut Singgih, seniman dan komunitas seni yang akan tampil di Malioboro telah menjalani proses kurasi. "Jadi betul-betul diseleksi yang berkualitas," kata dia.
Seniman-seniman muda yang potensial pun akan diberi kesempatan tampil. Contohnya, siswa-siswa Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Bantul dan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
"Mewadahi SMSR, ISI, ini bisa dijadikan sebagai ujian mereka. Ujiannya tidak di kampus tapi Malioboro sebagai tempat performance. Kami sudah melakukan pendekatan, tidak hanya (seniman) yang sudah jadi, tapi juga yang punya potensi luar biasa," katanya.
Namun, lanjut Singgih, ajakan ke para seniman ini bukan berarti menggusur pengamen jalanan yang telah lama eksis di Malioboro. Menurutnya, langkah ini sebagai upaya penyeimbangan saja. "Saya harap wisatawan memberikan apresiasi dengan melihat dan nyawer," ucapnya.
Singgih juga menanggapi kekhawatiran rencana penerapan kawasan semi-pedestrian ini akan mengurangi kunjungan ke toko-toko. Menurutnya, kekhawatiran itu tidak akan terjadi. Sebab, magnet Malioboro sebagai tempat wisata sangat besar.
"Yang datang ke Malioboro luar biasa. Walaupun tidak ada kendaraan masuk ke sana, hanya bus Trans Jogja, andong, becak, saya kira malah justru meningkatkan daya tarik," bebernya.
Adapun Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo menambahkan, uji coba semi-pedestarian ini rencananya dimulai pada 18 Juni mendatang pada pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
Namun rencana uji coba ini baru akan diusulkan ke Sekda DIY yang akan dirapatkan bersama instansi lain, seperti Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. "Nanti dirapatkan lagi, keputusannya bagaimana," pungkasnya.