New Delhi, Gatra.com - Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, akan melakukan evakuasi sebanyak 300.000 orang ke 700 rumah penampungan. Sementara itu sekolah dan perguruan tinggi di distrik yang terkena dampak ditutup hingga Jumat (14/6).
Dilansir laman CNN, Rabu (12/6) sekitar enam juta orang diprediksi dapat terkena dampak dari badai yang dijuluki nama Siklon Tropis Vayu ini, yang meluncur menuju barat laut India dan diperkirakan akan jatuh dalam 24 jam ke depan.
Pada Rabu ini, Siklon Tropis Vayu akan melewati sekitar 200 kilometer bagian barat Mumbai sebelum mendarat di negara bagian Gujarat di pantai barat India pada Kamis (13/6).
Dengan kecepatan angin lebih dari 120 kilometer per jam, Siklon Tropis Vayu berpotensi menjadi topan terkuat yang menyerang India bagian barat laut dalam 20 tahun terakhir ini. Badai ini datang satu bulan setelah Topan Tropis Fani yang menghantam pantai timur laut India.
Jika ramalan Siklon Tropis Vayu tepat, maka badai ini akan menjadi yang terkuat yang menyerang kawasan itu sejak 1998, pada saat itu angin topan berkecepatan 195 kilometer per jam telah menewaskan sekitar 10.000 orang. Dengan mempertimbangkan sejarah ini, maka militer dan pemerintah India mulai mengerahkan personel dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional ke wilayah tersebut pada Selasa (11/6).
"Pada Selasa, sebuah pesawat C-17 telah diterbangkan dari New Delhi ke Vijayawada. Pesawat ini membawa 160 tenaga bantuan untuk turut membantu korban badai di kawasan itu," ucap akun Angkatan Udara India di Twitter.
Selain itu, sekitar tiga puluh sembilan tim Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional India yang masing-masing terdiri dari sekitar 45 orang, telah dikerahkan untuk membantu pemerintah setempat dalam evakuasi, pencarian, penyelamatan dan operasi bantuan. Tentara kemudian menyiapkan 34 tim siaga.