Banyumas, Gatra.com - Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas mencatat, selama arus mudik hingga balik Lebaran 2019 terjadi 35 kecelakaan lalu lintas. Angka ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Kepala Kepolisian Resor Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, menyebutkan, selama Operasi Ketupat Candi 2019 yang dilaksanakan 29 Mei hingga 10 Juni di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tercatat korban meninggal dunia sebanyak 15 orang, luka berat 2 orang, dan luka ringan 35 orang. Sedangkan pada Lebaran 2018, terjadi 66 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 16 orang dan luka ringan 81 orang, serta tidak ada korban luka berat.
"Di Banyumas lebih baik. Angka kecelakaannya menurun. Situasi kamtibmas terkait dengan tindak pidana pun jauh menurun," katanya seusai Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Candi 2019 dan Persiapan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu di Lapangan Brimob, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, bersama Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Rabu, (12/6).
Menurut dia, Operasi Ketupat Candi di wilayah Banyumas ini berjalan lebih baik daripada tahun lalu. Hal itu lantaran pihaknya telah mengevaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Bambang menyatakan bahwa prioritas target operasi ini di antaranya ketersediaan dan stabilitas harga pangan, kelancaran lalu lintas baik arus mudik maupun arus balik, serta situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Meski demikian, Kapolres mengakui sempat terjadi kemacetan pada arus balik Lebaran tahun ini. Hal itu bisa diantisipasi dan situasi menjadi lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.
"Ada peningkatan volume kendaraan pada Sabtu (8/6) dan Minggu (9/6). Kendaraan yang keluar dari wilayah Banyumas melalui perbatasan Banyumas dan Brebes diperkirakan sekitar 60 ribu kendaraan," kata dia.
Peningkatan kendaraan ini disebabkan jangka waktu arus balik yang relatif lebih pendek. Akibatnya, jumlah kendaraan yang keluar wilayah Banyumas semakin banyak. Di sisi lain, jalan nasional yang menghubungkan Banyumas-Brebes-Tegal tidak mampu menampung pertambahan jumlah kendaraan. Pasalnya, infrastruktur di wilayah tersebut tidak bertambah.
"Mudik sebelum Lebaran waktunya agak panjang. Jadi masyarakat bisa memilih tapi kalau untuk arus balik, masyarakat selalu memilih untuk mepet dengan waktu masuk kerjanya mereka," katanya.