Cilacap, Gatra.com – Puluhan penganut Islam Kejawen di Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengadakan prosesi Dandan menjelang ritual Pudunan ke Daun Lumbung, Cilacap dan Pakuncen, Jatilawang, Banyumas, Rabu (12/6).

Pudunan adalah ritual tahunan untuk sowan dan ziarah ke Pasemuan Panembahan Daun Lumbung di Cilacap Selatan serta Pakuncen, Banyumas. Dalam ritual tersebut, pelaku adat  berjalan kaki  sekitar 20 kilometer ke Daun Lumbung.

Ketua Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Nakam Wimbo Prawiro, mengatakan bahwa Dandan merupakan ritual mempersiapkan bahan-bahan makanan mentah yang hendak dibawa dalam ritual Pudunan ke Daun Lumbung dan Pakuncen. Masyarakat juga membuat alat pemikul menggunakan bambu. Beberapa bahan makanan yang dibawa di antaranya, beras, kelapa, cabai, dan ketela.

“Dandan, istilahnya. Itu membuat alat untuk memikul. Masyarakat adat itu mengantar bahan mentah, bahan slametan, ke Pasemuan,” katanya.

Mulai Rabu, sejak pukul 05.00 WIB puluhan pria mempersiapkan keranjang, daun jati, pikulan, blastrang, tali-temali, dan sejumlah alat angkut lain. Adapun perempuan mempersiapkan bahan-bahan mentah yang akan dipikul pada perjalanan napak tilas Pudunan.

Persiapan akan selesai pada Rabu malam, ditutup dengan ritual Muji dan musyawarah pemberangkatan peserta Pudunan. “Jadi, hari ini diatur, tempat mikulnya itu diatur. Persiapan nanti malam juga  membahas ke acara besok. Terus paginya napak tilas ke Daun Lumbung dan ke Pakuncen,” ujarnya.

Nakam menerangkan, Pudunan adalah napak tilas silaturahmi yang dilakukan setelah masyarakat adat merayakan Lebaran. Pudunan diadakan pada Jumat Kliwon pertama setelah 1 Syawal.

Dalam ritual itu, penganut Kejawen  berjalan kaki puluhan kilometer ke Daun Lumbung. Dalam ritual tahun ini, diperkirakan sebanyak 150 penganut Kejawen dari Pasemuan Lor dan Pasemuan Kidul Kalikudi bakal mengikuti ritual Pudunan. “Dari Pasemuan Lor sekitar 70 orang. Pasemuan Kidul juga memberangkatkan,” ujarnya.