Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pada tahun 2020 strategi pengendalian laju inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil diwujudkan dalam strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi inflasi massyarakat.
"Pemerintah juga tetap mencermati risiko-risiko yang berpotensi muncul agar dapat diantisipasi melalui kebijakan-kebijakan pengendalian inflasi yang tepat," katanya pada Rapat Banggar DPR, di Jakarta, Senin (11/06).
Selanjutnya, kata Ani sapaan akrabnya, pemerintah menyadari bahwa risiko tekanan inflasi terutama muncul dari problem ketersedian pasokan dan distribusi.
Untuk itu, lanjut Ani, pemerintah berupaya keras untuk menguatkan sisi penawaran dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi nasional melalui dukungan subsidi pupuk dan kredit sektor pertanian, bantuan benih, dan alat mesin pertanian atau Alsintan.
"Serta pembangunan infrastruktur pertanian seperti waduk untuk irigasi. Tujuannya mendukung ketersedian pasokan domestik," ujarnya.
Selain itu, kata Ani, kebijakan-kebijakan tersebut juga akan didukung perbaikan tata niaga pangan dan kebijakan pemenuhan pasokan baik dalam maupun luar negeri untuk menjaga stabilitas harga.
Menurutnya, pemerintah akan memberikan alokasi anggaran untuk cadangan pangan sebagai langkah untuk mendukung ketersediaan pasokan. Sementara itu, jika diperlukan, kebijakan impor secara terbatas juga akan dilakukan pada komoditas dan periode tertentu.
"Ini hanya untuk merespons persedian domestik yang belum memadai," katanya.