Semarang, Gatra.com - Angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) saat ini berada di angka 5,14%, masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi seluruh Jawa yang mencapai 5,66%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Soekowardojo, mengatakan, hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jateng bisa mencapai 5,66%. “Meski cukup berat, BI dan lembaga keuangan lain di Jateng akan berusaha sekuat tenaga melakukan akselerasi dalam rangka peningkatan ekonomi tersebut,” katanya pada halalbihalal di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng-DIY, di Jalan Kiai Saleh Kota Semarang, Selasa (11/6).
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Kepala OJK Jateng-DIY, Aman Santosa, serta tamu undangan kalangan perbankan serta pelaku ekonomi.
Menurut Soekowardojo, BI nantinya akan membantu memilah, industri dan investasi apa yang cocok di Jateng untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab selain bicara padat modal, investasi juga harus mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi angka kemiskinan. “Jadi, nantinya, selain pertumbuhan ekonomi tercapai, kemiskinan di Jateng juga bisa terangkat,” ujarnya.
Menanggapi tantangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar ekonomi di Jateng bisa tumbuh mencapai 7%, Soekowardojo mengatakan, agak berat. Kendati demikian, dengan potensi yang ada, ia optimistis angka itu dapat tercapai dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan. ”Tidak bisa dalam jangka pendek, kalau jangka menengah-panjang, sekitar 3-5 tahun, kemungkinan baru bisa tercapai angka tujuh persen itu,” katanya.
Ganjar Pranowo dalam sambutannya menantang Kepala OJK Jateng-DIY dan BI Jateng untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jateng menjadi 7%. Menurut Ganjar, pertumbuhan ekonomi Jateng yang saat ini hanya mencapai 5,14% perlu ditingkatkan. ”Sudah saatnya kita berlari. Maka, saya memberikan tantangan kepada OJK dan BI serta lembaga keuangan lainya bisa tidak membantu menumbuhkan perekonomian Jateng menjadi tujuh persen,” ujar dia.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jateng, peran lembaga-lembaga keuangan dan pihak-pihak yang bergerak dalam bidang ekonomi menjadi sangat penting. "Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan mendukung dengan membuat regulasi atau kebijakan yang bisa membantu investor, mungkin perijznan yang dimudahkan, tata ruang, melakukan tax holiday dan lain sebagainya,” ujar Ganjar.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, sektor investasi merupakan sektor utama yang dapat digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng. “Dalam waktu dekat, saya diundang ke Jakarta membahas adanya industri besar yang ingin masuk ke Jateng yang membutuhkan lahan sekitar 1.000 hektare. Ini membuat saya optimistis pertumbuhan ekonomi di Jateng dapat terdongkrak," kata dia.