Rengat, Gatra.com - Keberadaan buaya di Danau Meduyan, Desa Kotalama, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, akhirnya menjadi polemik.
Balai Besar Konsevasi Sumber Daya Alam (BBKDSA) Wilayah I Rengat mengklaim bahwa Danau Meduyan itu adalah habitat buaya. Tapi oleh Pemkab Inhu, danau tadi justru sudah ditetapkan sebagai objek wisata daerah.
Bahkan akhir tahun ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Inhu malah sudah akan menggelar iven olahraga wisata jilid 2 di danau itu.
Sebelumnya, KONI Inhu menggelar beberapa iven olahraga wisata di Danau Raja Rengat dan Danau Meduyan Kotalama, akhir tahun lalu.
"Nah, tahun ini iven itu kita lanjutkan dengan nama iven olahraga wisata jilid 2. Lokasinya tetap di Danau Raja dan Danau Meduyan. Kita mendukung Pemkab Inhu tetap menjadikan Danau Meduyan sebagai lokasi wisata. Soal buaya yang ada di danau itu, tanggung jawab Balai Konservasi lah untuk menjaga dan mengawasinya," kata Ketua KONI Kabupaten Inhu, Supri Handayani kepada Gatra.com, Selasa (11/6) di Rengat.
Mendengar bakal dibikin iven, Humas BBKSDA Wilayah I Rengat, Permohonan Lubis, ternyata langsung mendukung.
"Kalau Danau Meduyan dikelola serius, bisa saja kita bikin penangkaran buaya di sana, yang akan menjadi pendukung kunjungan wisata ke Danau Meduyan. Jadi, wisata alam tetap ada dan satwa di dalamnya juga terpelihara," ujar Pemohonan Lubis.
Kepala Bidang Pariwisata Disporpar Kabupaten Inhu, Lishaizar kepada Gatra.com, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan BBKSDA terkait keberadaan buaya di perairan Danau Meduyan yang telah menyerang dua warga itu.
"Persoalan buaya ini akan saya sampaikan ke pimpinan dan kami akan segera berkoordinasi dengan BBKSDA terkait keberadaan buaya itu," katanya.