Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyepakati akan adanya kerjasama perpajakan internasional dan peningkatan transparansi perpajakan secara global saat menghadari pertemuan Menteri Keuangan G20 di Fukuoka, Jepang akhir pekan lalu. Kesepakatan ini untuk memerangi penghindaran pajak dan dalam rangka menghadapi era digital yang telah menyebabkan erosi basis perpajakan di seluruh dunia.
Indonesia, sambung Menkeu, ikut aktif dalam forum G20 untuk menjaga kepentingan Indonesia dan melindungi basis perpajakan agar tidak terkena erosi akibat praktik penghindaran pajak maupun akibat kemajuan teknologi digital yang menghapuskan kehadiran fisik suatu perusahaan.
“Dampaknya bagi dunia, membuat pemungutan pajak semakin sulit dan menantang,” katanya dalam pidato Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2020, di Rapat Paripurna DPR, di Jakarta, Selasa (11/06).
Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, pertemuan para Menteri Keuangan Anggota G20 berharap dengan kerjasama internasional dan transparansi perpajakan global, maka akan semakin sulit bagi siapa pun untuk menghindari dan menyembunyikan kewajiban perpajakan.
“Momentum global ini sangat penting bagi perluasan basis pajak Indonesia,” ujarnya.
Di samping itu, dalam meningkatkan rasio perpajakan, pemerintah terus melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan dan menciptakan mekanisme perpajakan yang mudah sehingga bisa mendorong masyarakat untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.
“Dalam hal ini, untuk mendorong peningkatan penerimaan perpajakan, pemerintah harus melakukan upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak dan penegakan hokum,” katanya lagi.