Solo, Gatra.com – Realisasi outflow di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta pada periode Ramadan dan Lebaran tidak tercapai sepenuhnya. Dari Rp 5,4 miliar uang yang disiapkan BI Surakarta di periode ini, realisasinya hanya 77 persen.
Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi BI Surakarta Bakti Artanta menuturkan rendahnya penyaluran uang pada periode ini karena peredaran uang pecahan besar di pasaran mencukupi.
”Dari evaluasi yang kami lakukan, tahun ini hanya terealisasi Rp 4,1 triliun dari Rp 5,4 triliun yang kami sediakan,” ucapnya, Selasa (11/6).
Dari dua jenis pecahan yang disediakan BI, minat masyarakat untuk menukar dengan uang pecahan kecil (UPK) masih tinggi. Menurut Bakti, masyarakat tidak antusias menukar uang pecahan besar.
”Kalau uang pecahan kecil yang kami sediakan, semua terealisasi sesuai dengan target. Uang pecahan besar yang tidak mencapai target,” ucapnya.
Serapan yang tak sesuai target itu karena jumlah uang pecahan besar yang beredar masih cukup. Di samping itu, bank-bank menjalankan mekanisme transaksi uang kartal antar-bank.
”Kami anggap ini baik karena mengurangi ketergantungan bank terhadap BI,” ucapnya.
Apalagi dalam periode libur Lebaran ini, bank hanya libur dua hari. ”Jelang Lebaran bank masih menerima setoran dari nasabah, dalam hal ini SPBU. Jadi uang pecahan besar masih bisa tercukupi dari sana,” ucapnya.
Selama periode Ramadan dan Lebaran, BI Solo menyiapkan alokasi kebutuhan uang Rp 5,4 triliun. Jumlah alokasi dana ini diklasifikan menjadi dua bagian, yaitu 86 persen untuk mencukupi kebutuhan uang pecahan besar dan 14 persen untuk uang pecahan kecil.
Pada periode yang sama tahun 2018, BI Surakarta menyiapkan Rp5,02 triliun untuk outflow periode Ramadan dan Lebaran. Dari jumlah tersebut, serapannya mencapai 100 persen.
Reporter : Rahma Novita