Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengusulkan agar tarif angkutan masal Lintas Rel Terpadu (LRT) diringankan karena masyarakat masih belum mengenal dekat dengan moda transportasi baru tersebut.
"Orang naik cuma 5,6 km dan bayar pasti keberatan. Males naiknya, males turunnya, males jalannya menuju ke LRT. Itu hndaknya jadi pertimbangan," kata Ida di Jakarta, Selasa (11/6).
Ida mengkhawatirkan jika tarif LRT yang ditetapkan nantinya terbilang mahal, maka masyarakat akan lebih memilih moda transportasi umum lainnya.
"Orang kadang kan berpikir begini, 'saya mending naik yang lain, Rp6.000 bisa sampe 10 KM'," katanya.
Selain itu, Ida pun menyoroti LRT yang melakukan uji coba publik hingga dua kali.
Dia berasumsi bahwa uji coba yang pertama telah gagal sehingga pihak LRT masih membutuhkan uji coba kedua.
"Kalau uji coba dua kali berarti yang pertama gagal. Berarti yang uji coba yang pertama itu masyarakat belum mengenal LRT. Harapan saya, Gubernur kalau tidak mau memberikan tarif gratis, ya diringankan tarifnya," ujarnya.
Maret lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah mengusulkan tarif LRT Jakarta sebesar Rp6.000 per penumpang. Usulan ini lebih rendah di bawah usulan dan rekomendasi dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang menyarankan tarif LRT sebesar Rp10.800 per penumpang.
Saat ini LRT tengah melakukan uji coba publik yang kedua setelah yang pertama kali dilakukan pada Maret untuk rute Kelapa Gading-Velodrome atau sekitar 5,6 Km.