Jakarta, Gatra.com - Jalan panjang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi gastronomi yang diakui dunia semakin dekat.
Sejak mengusulkan Ubud yang berlokasi di Kabupaten Gianyar, Bali sebagai destinasi gastronomi berstandar global oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) pada 2017, kini UNWTO tengah melakukan kunjungan tim untuk menilai kelayakan Ubud menjadi destinasi gastronomi global. Jika berhasil, Indonesia akan punya destinasi gastronomi pertama yang diakui dunia secara resmi.
"Ubud sudah memenuhi kriteria sebagai destinasi gastronomi global menurut standar UNWTO," sebut Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya usai menggelar konferensi pers Kemenpar dan UNWTO di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Selasa (11/6).
Baca Juga: Berdiri Sejak 1941, Warung Mak Beng Tetap Jadi Tempat Kuliner Favorit di Bali
Ada lima kriteria. Pertama, kuliner di Ubud sudah menjadi lifestyle. Kedua, menggunakan bahan (local product) di daerah itu. Ketiga, faktor culture dan heritage. Keempat story telling dari kuliner di Ubud itu kuat. Kelima, terkait nutrisi dan health.
Gastronomi bisa jadi potensi pariwisata yang besar. Menurut Menpar, 40% budget wisatawan mancanegara (wisman) digunakan untuk berwisata kuliner.
Melihat besarnya potensi ini, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau mengatakan sudah saatnya Indonesia percaya diri akan kekayaan gastronomi yang dimilikinya.
Baca Juga: Soto Kuning, Kuliner Legendaris Khas Kota Bogor
"Sekarang kita angkat dulu gastronomi di Ubud ini. Kita upayakan sertifikasi dari UNWTO ini agar gastronomi di Ubud diakui dunia. Kita punya semua list gastronomi yang ada di Ubud. Pemerintah daerah juga sudah mengajukan, termasuk yang non halal seperti babi guling. Karena di Bali kan memang ada beberapa kuliner non halal. Tetapi akhirnya mereka memilih bumbunya yang disorot yakni bumbu Base Genep. Itulah yang betul-betul merefleksi culture Bali," ungkap Vita.
Selain bumbu Base Genep, Vita juga membocorkan beberapa kuliner di Ubud yang akan diangkat menjadi gastronomi global. Termasuk diantaranya Lawar, Bebek Garing, hingga Bebek Bengil.
Sementara menurut Project Specialist UNWTO Aditya Amaranggana, upaya Kemenpar dalam menjadikan Ubud sebagai destinasi gastronomi global adalah hal yang tepat untuk meningkatkan image gastronomi Indonesia. "Gastronomi Indonesia sangat kaya. Dengan upaya sertifikasi ini semoga bisa membangun experience gastronomi di Ubud lebih besar," paparnya.