Islamabad, Gatra.com - Mantan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari ditangkap Kepolisian Pakistan, setelah permohonan jaminannya ditolak terkait kasus pencucian uang yang diduga ditransfer ke luar negeri.

Zardari yang merupakan suami dari mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang terbunuh, menjabat sebagai presiden sejak 2008 hingga 2013 dan menjadi sasaran tuduhan korupsi.

Dilansir dari Aljazeera, Zardari ditangkap di kediamannya pada Senin (10/6). 

Dalam penangkapan tersebut sempat terjadi gesekan antara polisi dan pendukung Zardari dari Pakistan People's Party (PPP) di luar kediamannya di Islamabad.

Saluran media lokal juga melaporkan bahwa saudara perempuan Zardari, Faryal Talpur, juga sedang diselidiki oleh badan anti-korupsi Pakistan, National Accountability Beurau (NAB).

Sementara Menteri Dalam Negeri Ejaz Shah mengatakan kepada parlemen bahwa penangkapan tersebut merupakan keputusan pengadilan.

"Ini dilakukan oleh NAB. Pemerintah kita tidak ada hubungannya dengan itu." ujar Ejaz

Zardari diduga melakukan pencucian uang jutaan dolar AS melalui rekening bank dan perusahaan yang dicurigai pihak berwenang. 

Tahun lalu otoritas Pakistan menemukan beberapa akun atas nama orang yang diduga tergolong miskin yang dibanjiri masuknya transfer uang, namun mendadak ditarik secara tunai. Pada bulan September, Mahkamah Agung Pakistan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki kasus tersebut. Tim menemukan setidaknya ada 400 juta USD telah masuk ke ribuan akun palsu tersebut.

Zardari menolak tuduhan bahwa dirinya ikut campur dalam skandal itu, dan menyebut pemerintah sebagai instrumen dari kekuatan politik kalangan militer.

Setelah penangkapannya tersebut, Zardari terlihat meninggalkan rumahnya di Islamabad bersama putranya, Bilawal Bhutto Zardari, pemimpin PPP saat ini, di mana Zardari masih memiliki pengaruh besar.

Selama kepergian Zardari, para pendukung PPP meneriakkan "Umur Bhutto", mengacu pada salah satu dinasti politik paling terkenal di Asia Selatan yang telah memerintah Pakistan dalam beberapa kesempatan selama lima dekade terakhir.

Imran Khan, musuh lama Zardari, yang terpilih sebagai perdana menteri tahun lalu dalam kampanye bersumpah untuk memberantas kasus korupsi di negaranya.

Selain Zardari, Mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif juga saat di penjara, setelah dijatuhi hukuman tujuh tahun pada akhir tahun lalu juga karena tuduhan korupsi.