Semarang, Gatra.com - Kota Semarang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ada banyak monumen yang menandai kisah perjuangan tersebut.
Selain Tugu Muda sebagai ikon monumen perjuangan kota Semarang, terdapat monumen Chinkon no Hi. Monumen tersebut lebih sering dikenal dengan "Ketenangan Jiwa", yaitu monumen berupa bongkahan batu dengan pahatan aksara Jepang.
Monumen Chinkon no Hi berada di tepi muara Sungai Banjir Kanal Barat, tepatnya dekat Pantai Baruna. Monumen itu merupakan tempat pembuangan jenazah korban perang pejuang Indonesia melawan Jepang.
Pendiri Yayasan Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Theodorus Yosep Parera, mengatakan bahwa kondisi monumen tersebut saat ini sangat memprihatinkan. Selain tak terawat, akses jalan untuk menuju lokasi monumen tersebut belum juga dibangun.
"Itu monumen bersejarah, yaitu saat peristiwa 5 hari pertempuran di Semarang. Kami sudah mengirim surat ke Pak Wali Kota Semarang untuk merawat dan memugar monumen itu," katanya saat ditemui di Rumah Pancasila, Semarang, Senin (10/6).
Pria yang akrap dipanggil Parera itu berharap, peringatan pertempuran lima hari di Semarang tidak hanya dilakukan di Kawasan Tugu Muda, namun juga di Monumen Ketenangan Jiwa. "Karena sejarah itu harus dijaga. Monumen ini sebagai bentuk lambang tidak ada perang lagi," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika monumen itu dibangun dapat menambah destinasi wisata baru di kota Semarang. "Peringatan itu mengingatkan kita, korbannya banyak jika berperang, dan tentunya bisa menjadi destinasi wisata," ucapnya.