Rengat, Gatra.com - Saat libur panjang atau libur lebaran, Danau Meduyan di Desa Kotalama, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau, selalu menjadi tujuan wisata warga.
Tapi belakangan, orang nyaris tak ada yang mau datang ke lokasi wisata yang berdekatan dengan Situs Cagar Budaya Komplek Makam Raja Indragiri itu lantaran kemunculan buaya yang menyerang manusia.
Kepala Desa Kotalama, Herman Syukur kepada Gatra.com, Senin (10/6) mengatakan, dalam tiga bulan terakhir sudah ada dua orang warga yang diserang buaya itu.
Untung saja keduanya selamat lantaran hanya digigit dibagian tangan saat mencari ikan di perairan danau Meduyan.
"Kejadian ini membuat kunjungan wisatawan ke Danau Meduyan menurut drastis dari lebaran sebelumnya. Kami juga tidak berani menyelenggarakan permainan rakyat seperti pacu sampan yang biasanya dilaksanakan setiap libur lebaran di Danau Meduyan," katanya.
Menurut Herman, dua hari ini buaya itu kembali muncul, panjangnya sekitar 4 meter. Diduga buaya tersebut masuk ke danau Meduyan melalui kanal - kanal saat terjadi banjir pada aliran sungai Indragiri beberapa waktu lalu.
"Banyak warga yang melihat buaya itu sedang memangsa burung di tepi danau. Tentunya kondisi ini menakutkan wisatawan dan sangat mengancam keselamatan warga. Jadi, kami berharap pihak terkait terutama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) mau mengevakuasi buaya itu," kata Herman.
Humas BBKSDA wilayah Rengat ibukota Kabupaten Inhu, Permohonan Lubis menyebut, pihaknya sudah mengetahui keberadaan buaya di Danau Meduyan itu.
Dari Lubislah kemudian diketahui kalau Danau Meduyan adalah habitat buaya sebelum danau itu dijadikan lokasi wisata.
"Tahun 2018 kami sudah mengangkat dua ekor buaya dari Danau Meduyan. Lokasi itu memang tempat habitatnya, jadi kalau diangkat satu maka akan lebih banyak lagi yang muncul," katanya kepada Gatra.com tanpa merinci berapa jumlah populasi buaya di kawasan Danau Meduyan itu.
BBKSDA, kata Permohonan Lubis, mengimbau warga dan pengunjung wisata Danau Meduyan untuk tidak mencari ikan dengan cara meracun, apalagi menyentrum di perairan danau itu. Sebab cara seperti itu akan menyebabkan habitat buaya di sana terganggu. Kalau sudah terganggu buaya akan menjadi ganas.
"Saat ini kami masih memantau, jika buaya itu naik ke darat tentu akan kami evakuasi. Sebab ini mengancam keselamatan manusia. Kalau masih di dalam air kami belum bisa mengevakuasi karena itu memang habitatnya. Jadi kami tetap mengimbau warga agar tetap waspada dan jangan mengusik keberadaan buaya itu," pinta Permohonan Lubis.