Yogyakarta, Gatra.com - Gelombang tinggi pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta diprediksi mencapai lima meter selama beberapa hari mendatang. Wisatawan dan nelayan diharapkan meningkatkan kewaspadaannya.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan potensi gelombang tinggi itu karena perbedaan tekanan antara belahan bumi utara dan selatan yang signifikan. Tekanan udara di belahan bumi selatan 1025 HPa, sedangkan di belahan bumi utara 994 HPa.
"Semakin besar perbedaan tekanan maka kecepatan angin semakin meningkat sehingga meningkatkan tinggi gelombang," katanya, Senin (10/6).
Gelombang laut di pantai selatan DIY pada Senin (10/6) setinggi 2,5 - 3 meter. Pada Selasa (11/6) hingga Kamis (13/6), ketinggian gelombang meningkat antara 3,5 - 5 meter.
Sehari berikutnya, Jumat (14/6), ketinggian menurun jadi 3,5 - 4 meter. Sedangkan pada Sabtu (15/6) dan Minggu (16/6) berada pada tinggi 2,5 - 3,5 meter.
Saat terjadi gelombang tinggi, BMKG mengimbau wisatawan tidak mandi di tepi pantai. Nelayan juga diminta tidak melaut terlebih dahulu.
Secara terpisah, Komandan SAR Linmas Parangtritis Bantul Ali Sutanto mengatakan, ketinggian gelombang laut masih normal pada Senin (10/6) . "Aktivitas nelayan di Pantai Depok dan Parangkusumo juga tetap seperti biasa," katanya.
Mengenai imbauan BMKG Yogyakarta itu, Ali juga meminta wisatawan dan nelayan berhati-hati. "Dari kami SAR Parangtritis cuma mengimbau bila mana bermain air atau berenang jangan terlalu ke tengah. Taati imbauan dari anggota kami yang berjaga di tepian pantai," pungkasnya.