Padangbai, Gatra.com - Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat (PB), Organisasi Papua merdeka (OPM), Goliath Tabuni memberikan klarifikasi terkait penyerahan beberapa anak buahnya ke piohak milioter Indonesia pada Jumat, (8/6) lalu.
Ia menegaskan anggota TPN yang menyerahkan diri itu sebenarnya telah dipecat. “Tolong Ipar (kakak) tulis besar–besar. Keempatnya kami pecat karena indisipliner. Ulah mereka merusak nama baik TPN PB OPM," kata Goliath melalui sambungan telepon internasional dari Madang, Padangbai, Papua Nugini, Ahad siang (9/6).
Terkait adanya pemanggaran disiplin itu. dua pekan lalu melalui rapat kode etik di Markas TPN PB di Rimba Papua, mereka pun dipecat. "Nah setelah pecat mereka serahkan diri dan kambinghitamkan TPN PB dan OPM,” papar Goliath.
Sebelumnya, Telangga Gire (30) yang merupakan ajudan Goliath Tabuni. Ia salah seorang tokoh utama Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dengan wilayah pergerakan Kabupaten Puncak Jaya. Pada hari ini Sabtu (8/6) sekitar 08.15 WIT menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya.
Telangga Gire menyerahkan diri bersama-sama dengan tiga orang rekannya Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).
Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi cal. 7,62. Menurut Telangga senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga Kabupaten Tolikara tahun 2013.
Goliath Tabuni menyebutkan sesuai informasi simpatisan TPN PB dan OPM di Puncak Jaya setelah dipecat Telangga Gire cs kemudian menghubungi pihak militer Indonesia.
“Informan dan simpatisan kami ada di semua sudut. Mereka mengikuti betul sandiwara yang dilakonkan Telangga Gire cs,” ungkap Goliath.
Dia menegaskan sangat menyayangkan sikap militer Indonesia yang mudah percaya mereka yang menyerahkan diri itu. Apalagi hal seperti ini setiap tahun selalu terjadi seperti ini.
“Setiap tahun ada saja anggota yang kami pecat. Modus yang dimainkan aparat keamanan Indonesia selalu berkoar serahkan diri. Aneh benar ya,” ujar Goliath diamini Sekjen nya, Antonius Tabuni.
Militer Indonesia setiap penyerahan anggota TPN PB, kata Goliath Tabuni selalu diberitakan besar–besaran namun tidak mendapatkan satu info berharga soal TPN PB dan OPM.
“Mereka tidak pernah dapat info berarti soal kami. Sementara kami selalu mendapatkan informasi soal gerakan mereka. Buktinya sudah banyak yang anggota, kami tembak mati,” ujar Goliath.
Alumni Seminari di Timika yang dilantik sebagai Panglima TPN PB 11 Desember 2012, di Tingginambut Puncak Jaya Papua ini menyebutkan setiap anggotanya menembak mati anggota militer Indonesia, TPN PB selalu diancam.
“Mereka selalu mengancam, akan menambak bahkan menangkap saya dengan Anton Tabuni. Ancaman semacam ini sudah berulangkali, namun kami masih ada di markas. Kami sudah kebal dengan ancam mengancam seperti ini. Kami anggap seperti lagu yang selalu diulang refrain-nya,” kata Goliath.