Medan, Gatra.com - Setelah berada di level III atau siaga, Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali erupsi pada Minggu 9 Juni 2019.
Petugas Pos Pengamanan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan pada erupsi kali ini tinggi kolom abu teramati 7 ribu meter di atas puncak Gunung Sinabung. Disebutkannya, abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke selatan. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi kurang lebih 9 menit 17 detik," jelasnya kepada wartawan.
Armen mengatakan, erupsi Gunung Sinabung terjadi sekitar pukul 16.28 WIB. Di mana, akibat lentusan ini terjadi awan panas dan suara gemuruh yang diakibatkan letusan Gunung Sinabung. "Terjadi awan panas ke arah tenggara 3,5 KM dan selatan 3 KM serta terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan gunungapi sinabung," jelasnya.
Baca Juga: Gunung Sinabung Berstatus Awas
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat apabila terjadi hujan abu untuk menggunakan masker. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Serta mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh. "Kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," tegasnya.
Sebelum erupsi terjadi hari ini, pada bulan Mei 2019 erupsi juga terjadi yakni pada Selasa (7/5) dengan kolom abu teramati 2000 meter, lalu pada Minggu (12/5) dengan tinggi kolom abu tak teramati. Status gunung Sinabung juga sempat turun dari level IV (awas) menjadi Level III (siaga) sejak Senin (20/5), pukul 10.00 WIB.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi Gunung Sinabung oleh Kementrian ESDM dan Badan Geologi, dimana salah satu point evaluasi, menyebut secara umum jenis dan jumlah gempa di Gunung Sinabung mengalami penurunan sejak Juli 2018.
Reporter: Putra TJ