Batam, Gatra.com - Meramaikan liburan di kota Batam, Sanggar Pantai Basri yang merupakan sanggar budaya Melayu di kota industri tersebut menggelar sebuah pertunjukkan di dekat fasilitas wisata jembatan Barelang. Pertunjukkan hiburan khas melayu ini bertajuk Konser Idulfitri.
Salah satu anggota sanggar, Azir Andresta menjelaskan, konsep pertunjukkan ini adalah dendang Melayu, yaitu kegiatan menyanyi dengan iringan musik nuansa Melayu. Selain nyanyian, sanggar ini juga menghadirkan drama tradisional milik suku Melayu asli yang dikenal dengan Makyong.
"Ini semacam teater yang bersifat kerakyatan ala Melayu. Kalau di Jawa itu ada pertunjukkan ketoprak, ludruk, atau srimulat, nah kami punya namanya Makyong," ujar Azir kepada Gatra.com, Batam, Ahad (9/6).
Acara ini telah dimulai pada hari pertama Lebaran sampai dengan hari ini. Konser ini juga tidak dipungut biaya untuk warga yang ingin menikmatinya. Azir juga menjelaskan bahwa sanggarnya sudah mendapatkan izin dari pemerintah kota Batam, yaitu Dinas Pariwisata.
"Kami mendapatkan support dana dari salah satu provider telekomunikasi dan juga brand es krim yang ada di Indonesia. Kalau pemkot hanya kasih izin aja, mereka tidak dukung secara materi," imbuhnya.
Azir mengungkapkan, bahwa acara ini dilaksanakan secara tahunan. Namun, lanjutnya di tahun ini jumlah pengunjung yang hadir turun drastis dari tahun sebelumnya. Dia mengungkapkan bahwa pada tahun lalu kapasitas yang disediakan sampai tidak cukup lagi untuk menampung pengunjung.
"Tahun ini cuma di hari pertama Lebaran aja yang agak ramai. Rasanya pengunjung menurun drastis, kalau tahun lalu di depan jalan raya itu pasti mobil-mobil gak bergerak saking macetnya, kalau sekarang coba lihat, masih sangat lengang," pungkasnya.
Selain pertunjukkan, dirinya mengatakan bahwa sanggarnya juga menyediakan berbagai macam souvenir khas Melayu yang ditawarkan untuk warga. Salah satunya adalah Tanja, yaitu semacam topi khas milik suku asli Melayu.