Jakarta, Gatra.com - Ada pemanandangan tak biasa di stasiun kereta jelang keberangkatan "si ular besi". Para petugas PT KAI menunduk sambil melipat tangan mereka di depan dada, sesaat sebelum kereta melaju. Ternyata, gerakan itu merupakan penghormatan khusus dari para petugas sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada penumpang di gerbong.
“Kita sebagai insan kereta api, kita sebagai penyedia jasa, kita melayani para penumpang, kita mengucapkan terima kasih, kita menghormati para pelanggan. Itulah salah satu bentuknya,” kata Executive Vice President PT KAI Daop I Jakarta, Dadan Rusdiyansyah, Sabtu (8/6).
Dadan bercerita pada mulanya, penghormatan itu hanya dilakukan oleh petugas PT KAI di Daop I Jakarta saja, yaitu Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir pada 2018 lalu. Namun, karena mendapat apresiasi lebih dari masyarakat, PT KAI kemudian menjadikan penghormatan itu sebagai aturan wajib kepada seluruh petugas KAI di semua stasiun di Indonesia.
Meski wajib, namun para petugas tetap melakukannya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. “Sekarang ini sudah jadi aturan wajib. Tapi sebenarnya tidak ada paksaan juga kepada para petugas. Penghormatan ini dilakukan dari hati yang paling dalam,” tambah Dadan.
Penghormatan itu tidak hanya dilakukan oleh para petugas PT KAI saja, tapi juga oleh para porter, padahal mereka sebenarnya tidak memiliki keterikatan resmi dengan PT KAI.
Ridwan, salah satu penumpang yang berangkat dari Yogyakarta, sangat mengapresiasi tindakan para petugas itu. Ia juga mengatakan penghormatan yang dilakukan oleh para petugas kepada penumpang dapat menjadi nilai lebih untuk fasilitas yang diberikan PT KAI.
“Ya, apreisasi lah, sebegitu dihargainya para penumpang, bahkan sampai didoakan juga. Ini bisa jadi nilai lebih buat pelayanan di kereta,” katanya.