Tabanan, Gatra.com - Pembangunan shorcut atau jalan pintas Kota Singaraja-Mengwitani dipercepat target penyelesaiannya setahun lebih awal. Mulanya, proyek infrastruktur ini direncanakan rampung di 2021, lalu diubah menjadi 2020.
"Shorcut Kota Singaraja-Mengwitani proyeknya akan dipercepat dari rencana yang ditetapkan sebelumnya," kata Gubernur Bali, I Wayan Koster di Tabanan.
Ini dilakukan berdasarkan permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR). Wayan Koster sempat menanyakan soal dana APBN kepada Menteri PUPR soal pergeseran waktu rampung ini. Menteri PUPR menjawab memungkinkan adanya alokasi dari kas negara.
"Dari segi APBN memungkinkan, kata Bapak Menteri kepada saya. Karena beliau melihat celah angaran untuk pembangunan infrastruktur diberbagai wilayah akan diprioritaskan untuk penyelesaian infrastruktur ini terlebih dahulu," ujar Wayan Koster.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Satker PJN Provinsi Wilayah IIII Provinsi Bali, I Nyoman Yasmara mengatakan, untuk saat ini pembangunan shorcut telah mulai pada titik 3, yaitu di wilayah Desa Batuye, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Pengerjaan di titik ini dimulai pada 14 Maret 2019 dengan rencana rampung pada Oktober 2019 medatang.
"Pembangunan shorcut di titik 3 telah kami mulai dengan rencana panjang jalan mencapai 480 meter dengan galian kurang lebih 18.000 meter kubik, dengan timbunan 42.000 meter kubik," paparnya.
Ia menambahkan, jalan pintas di titik 3 dari jalan eksisting sepanjang 650 meter, nantinya akan mengalami pengurangan menjadi sepanjang 480 meter.
"Jadi ada pengurangan kurang lebih 170 meter. Dengan adanya pembangunan di titik 3 nantinya akan ada pengurangan tikungan juga. Dari 3 tikungan menjadi hanya akan ada satu tikungan saja," pungkasnya.
Reporter: A.A. Gede Agung