London, Gatra.com - Theresa May secara resmi mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris. Namun masih menjabat sebagai perdana menteri hingga penggantinya terpilih.
Seperti dikutip dari BBC.com pada Sabtu (8/6), May telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Komite Partai Konservatif 1922. Dua minggu setelah dirinya mengumumkan pengunduran diri.
Ia menyesal karena tidak dapat menciptakan Britain Exit (Brexit) saat memimpin partai. Padahal Partai Konservatif menempati urutan ketiga pada pemilihan umum beberapa pekan lalu.
Urutan kedua dipegang oleh Partai Buruh dan Partai Brexit.
Pengumuman hasil resmi pemilihan umum ini pada 22 Juli 2019.
Animo terhadap Brexit telah mendominasi kepemimpinan May. Hingga partai Konservatif terbelah karena masalah tersebut. Selain itu gagal memperoleh kesepakatan parlemen.
Inggris awalnya bermaksud meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret. Namun mundur menjadi 31 Oktober. Saat May mengumumkan pengunduran dirinya, ia mengatakan telah mempercayakan perdana menteri yang baru untuk mencoba membawa Inggris menuju Brexit.