New York, Gatra.com - Google Alphabet Inc mengatakan pada hari Kamis (6/6), pihaknya akan membeli Looker, sebuah perusahaan analitik big data senilai US$2,6 miliar atau hampir Rp37 triliun. Menjadi akuisisi pertama bagi Chief Executive Google Cloud yang baru, Thomas Kurian.
Secara global, Divisi Cloud Computing Google menempati posisi ketiga setalah Amazon.com Inc dan Microsoft Corp dalam hal pendapatan dari menyewa infrastruktur dan alat komputasi lainnya untuk bisnis.
Dilansir Reuters, Jumat (7/6), Kurian mengatakan penggandaan analitik menjadi hal biasa karena mengisi kekosongan unit.
Looker dan Google Cloud memiliki budaya yang sama dan telah berbagi lebih dari 350 pelanggan termasuk Blue Apron Holdings Inc, dan Hearst Communications Inc.
"Ketika kami melihat bagaimana cara kami harus memperluas portofolio, data dan analitik merupakan segmen di mana kami memiliki kekuatan. Looker adalah pelengkap dan melengkapi fondasi analitik kami," ujarnya.
Kesepakatan tersebut menciptakan perangkat lunak khusus, karena pesaing fokus pada alat yang lebih umum.
Looker berbasis di Santa Cruz, California, yang didirikan pada 2012 dan telah mempekerjakan sekitar 800 orang karyawan. Perusahaan tersebut telah mengumpulkan US$ 281 juta dalam modal ventura dan bernilai US$ 1,6 miliar periode putaran pendanaan pada tahun lalu.
Looker memungkinkan untuk menganalisis dan memulai pekerjaan lain untuk menentukan penghitungan item seperti pendapatan atau pelanggan bernilai tinggi. Kemudian memvisualisasikan tren data tanpa menulis skrip yang rumit.
Perusahaan ini bersaing dengan Tableau Software Inc, Domo Inc dan Microsoft Power BI.
Saham Tableau turun 3,7%, dan Domo turun 0,4%. Microsoft naik 1,6%, dan Alphabet meningkat 0,3%. Para analis mengatakan, Looker adalah salah satu alat intelijen bisnis terbaik yang dikembangkan di era cloud dan akan mendapat manfaat dari sumber daya Google. Perusahaan riset ekuitas, Cowen, juga memperkirakan pendapatan Looker pada 2019 sekitar US$ 140 juta.