Home Internasional UNHCR Catat Pengungsi Venezuela Capai 4 Juta Orang

UNHCR Catat Pengungsi Venezuela Capai 4 Juta Orang

Caracas, Gatra.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan pada Jumat (7/6) bahwa jumlah warga negara Venezuela yang meninggalkan negara mereka dalam beberapa tahun terakhir telah melampaui empat juta orang.

Dilansir dari Aljazeera, Badan PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) mengatakan jumlah pengungsi dan migran Venezuela naik sebanyak satu juta orang terhitung sejak November 2018. Peningkatan cepat dalam beberapa bulan tersebut terjadi setelah puluhan negara mengakui pemimpin oposisi Juan Guado sebagai pemimpin sementara Venezuela.

UNHCR menyebut lebih dari 1,3 juta rakyat Venezuela berada di Kolombia. Sebanyak 768.000 orang lainnya berada di Peru. Rakyat Venezuela melarikan diri dari kekerasan, hiperinflasi, pengangguran, serta kekurangan makanan dan obat-obatan. Bahkan awal 2019, negara itu menghadapi banyak pemadaman listrik. Ini memperburuk masalah dalam infrastruktur negara yang sudah gagal.

Presiden Peru, Martin Vizcarra mengumumkan negaranya akan menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat bagi rakyat Venezuela yang melarikan diri dari krisis ekonomi dan politik di negara mereka. Sejak 15 Juni, imigran Venezuela diharuskan memasuki Peru dengan paspor dan visa yang dikeluarkan di konsulat negara itu di Caracas. Padahal untuk mendapatkan paspor butuh harga yang mahal dan proses yang panjang bagi banyak rakyat Venezuela.

Vizcarra menyebut, Peru telah mendeportasi 50 warga Venezuela yang dituduh memalsukan informasi untuk memasuki negara itu.

Sementara itu, pada Kamis (6/6), Organisasi Regional yang terdiri dari Negara-Negara Latin yakni Lima Group mengeluarkan pernyataan mendesak negara-negara yang mendukung pemerintahan Maduro, terutama Rusia, Cina, Kuba, dan Turki, untuk menjadi bagian dari solusi untuk krisis Venezuela.

Guaido, yang didukung AS, meminta pengesahan konstitusi pada Januari untuk mengambil alih kepresidenan sementara dan menyatakan pemilihan kembali Nicolas Maduro tidak sah. Sedangkan Maduro yang mempertahankan dukungan dari beberapa negara termasuk Rusia, Cina, dan Kuba. Dia menuduh Guaido dan Amerika Serikat berusaha melakukan kudeta.

 

 

 

937