Jakarta, Gatra.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) melakukan isnpeksi mendadak ke sejumlah tempat pelayanan publik di Jakarta, Jumat, (7/6). Salah satu lokasi adalah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.
Pada kunjungan itu, ORI dibuat kecewa oleh TBBM Plumpang lantaran tidak adanya petugas yang piket.
“Ada staf yang mengatakan pimpinannya sudah pulang. Ada juga yang mengatakan masih dicari. Tidak jelas siapa yang bisa memberi keterangan karena harus ada data. Akan tetapi perlu ada pimpinan dan tidak ada yang bersedia menemui kami,” kata Adrianus Meliala, Anggota ORI.
Adrianus menyebutkan, TBBM Plumpang memang tidak siap dalam menerima kunjungan ORI. Seharusnya, ada satu orang petugas piket yang berjaga atau, jajaran petinggi yang standby di kantor. Hal itu wajib dilakukan untuk mengantisipasi, jika suatau saat ada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kami pikir, sebagai fasilitas publik, di mana mengomandoi mobil-mobil pengangkut BBM yang berhadapan dengan publik dan harus siap juga dengan data. Harusnya ada keterangan dari humas atau pimpinan. Akan tetapi keduanya tidak ada,” ujar Adrianus.
Tidak hanya itu, saat mengunjungi klinik yang ada di TBBM Plumpang, ORI juga mendapati tidak adanya dokter yang berjaga di sana. Hanya ada beberapa perawat yang tetap melakukan tugasnya.
Karenanya, ORI akan memanggil pimpinan Pertamina maupun TBBM Plumpang. Itu dilakukan agar nantinya, Pertamina, khususnya TBBM Plumpang dapat memperbaiki kinerja mereka.
“Pertamina akan kita undang untuk mendengarkan situasi ketika tidak ada orang yang bertanggung jawab di sini. Kita juga akan melihat struktur organisasi di TBBM Plumpang untuk kemudian dapat memanggilnya, untuk memberikan keterangan mengenai hal ini,” demikian Adrianus.