Home Ekonomi Meraup Untung dari Bisnis Jasa Foto di Puncak Mangunan

Meraup Untung dari Bisnis Jasa Foto di Puncak Mangunan

Bantul, Gatra.com - Pengunjung Puncak Mangunan di Dlingo, Bantul, tak perlu bingung jika sewaktu-waktu membutuhkan dokumentasi liburan. Sebab, ada jasa foto yang bisa dimanfaatkan turis untuk berfoto saat berada di Puncak Mangunan.

Kebutuhan pengunjung untuk diabadikan momen liburannya coba dimanfaatkan oleh Cahya Kurniawan. Ia membuka jasa foto untuk para pengunjung di puncak bukit tersebut setahun lalu. Cahya melihat adanya peluang bisnis jika membuka jasa foto di Puncak Mangunan.

"Ide awalnya, sebelumnya belum ada tempat foto, terus pengunjungnya ramai, nah di situ kan ada peluang untuk bisnis ya, jadi manfaatin aja, terus membuat jasa foto. Biar membantu pengunjung juga, jadi buat membantu mengabadikan momen," ujarnya saat ditemui Gatra.com di Puncak Mangunan, Jumat (7/6).

Cahya menjalankan bisnisnya dibantu oleh tim yang berjumlah tiga orang. Ia biasanya sudah berada di lokasi Puncak Mangunan sejak jam 06.30 WIB lal pulang menjelang magrib.

Uniknya, Cahya tidak mematok harga untuk pengunjung yang memakai jasanya. Ia dibayar sukarela. Pasalnya, ia bingung akan memasang tarif berapa untuk usahanya tersebut.

"Nanti takut kemahalan, malah enggak enak sama pengunjung. Jadi dikasihnya sukarela saja, sama biar menarik pengunjung jadinya kan nanti lihat hasilnya, terus baru bayar. Jadinya bayarnya kan sesuka hati, enggak ada paksaan sama sekali," ujarnya.

Saat ditanya sehari bisa dapar berapa rupiah, sambil tersenyum, Cahya enggan menyebut rinciannya. "Alhamdulillah menguntungkan," ujarnya singkat.

Dalam satu hari, Cahya mengaku tidak tentu bisa memotret berapa kali. Pendapatannya bergantung pada kondisi area Puncak Mangunan, sedang ramai atau tidak. Kalau sedang ramai wisatawan, ia bisa memotret minimal 30 pengunjung.

"Kalau lebaran gini seringnya pas keluarga-keluarga yang difoto," jelasnya.

Selain itu proses kerjanya juga terbilang sederhana. Pengunjung akan langsung diberi soft file-nya setelah ia selesai mengambil gambar dengan kamera digital.

"Nanti difotoin pakai pakai DSLR, habis itu file-nya di-copy ke laptop, terus soft file-nya taruh ke handphone pengunjung," ujarnya.

221