Ponorogo, Gatra.com - Salah satu destinasi wisata kuliner saat Anda sedang singgah di Kota Reog Ponorogo, Jawa Timur adalah Gang Sate. Dalam gang itu terdapat banyak penjual sate ayam khas Ponorogo. Namun sate ayam Tukri Sobikun bisa menjadi pilihan wajib untuk dicicipi.
"Mulai 1974, pertama kali yang mendirikan Pak Sobikun. Lalu diteruskan H. Tukri yang meninggal pada 2003. Saya generasi ketiga. Pak Sobikun dulu berjualan di Jalan KH. Mansyur waktu 1974. Alhamdulillah diteruskan ke Pak H. Tukri ,menerima banyak pesanan, hingga buka depot disini," kata Pengelola Depot Sate H. Tukri, Suroto saat ditemui Gatra.com di Jalan Kawu, Ponorogo, Jumat (7/6).
Suroto menjelaskan depot satenya sering disinggahi para pejabat negara mulai dari Presiden, Menteri, dan tokoh lain, serta para artis.
"Pejabat sering mampir ke sini. Pak SBY sudah empat kali, Pak Jokowi dua kali saat sebelum dan sesudah jadi Presiden. Para menteri-menteri dan pejabat negara lain. Artis atau public figure juga banyak," ujarnya.
Suroto menyebut sate ayam khas Ponorogo memiliki ciri khas yang berbeda dengan sate ayam lain seperti sate Madura. "Bedanya sate saya itu tusukannya irisannya daging utuh memanjang. Ukurannya lebih besar dibanding yang lain. Rasanya lain, dari sebelum ditusuk atau dibakar. Dikasih bumbu komplit rempah tanpa micin dan bahan pengawet. Tapi pengawet alami gula kelapa itu saja," ungkap Suroto.
Sate ayam khas Ponorogo ini bisa menjadi pilihan anda juga untuk dijadikan buah tangan bagi sanak saudara di luar kota Ponorogo.
"Bisa buat oleh-oleh. Bertahan dua hari dua malam. Kalau dimasukkan lemari es bisa mampu bertahan satu minggu nanti dipanasi lagi masih bagus. Untuk pembeli dengan jumlah sate lebih dari 50 tusuk menggunakan wadah khusus dari anyaman bambu atau besek," pungkas Suroto.