Jakarta, Gatra.com - Pelaku bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, RA alias Rofik Asharudin sempat mengajak orang tuanya untuk ikut dalam aksi bom bunuh diri, Senin (3/6) malam lalu. 

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedy Prasetyo mengatakan, ajakan pelaku langsung ditolak mentah-mentah oleh orang tuanya. RA juga dinasehati agar tidak melakukan hal itu. 

"Pelaku sempat mengajak kedua orangtuanya untuk mendukung, tapi ditolak. Justru pelaku diingatkan jangan ikut paham radikal ekstrim, karena berbahaya," ujar Dedy kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6).

Orang tua RA juga tidak mengetahui kalau buah hatinya sudah terpapar paham radikal. Atas alasan itu, mereka tidak langsung melaporkannya kepada pihak berwajib. 

"Karena pengetahuan yang bersangkutan (RA) terhadap pemahaman agama itu kurang. Atas dasar itu juga pelaku sangat mudah terpapar paham radikal," terang Dedy.

Jendral bintang satu ini menambahkan, saat ini kondisi yang bersangkutan sudah cukup stabil dan berangsur membaik. Namun, pelaku belum bisa dimintai keterangan secara lengkap oleh Densus 88.